Thailand Resmi Tunda Pembelian Kapal Selam S26T dari Cina

Selasa 24-10-2023,05:44 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Gusti

PAGARALAMPOS.COM - Meski teknologi persenjataan yang dibangun oleh Cina sudah sedemikian modern, namun, ada batu sandungan dalam produksi mesin kapal selam diesel listrik, yang mana pasar ekspor belum memberikan kepercayaan pada kualitas mesin kapal selam buatan Cina.

Hal ini ditegaskan oleh Thailand yang secara resmi menunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan, atas proyek pengadaan kapal selam berteknologi AIP (Air Independent Propulsion) S26T class (Yuan class) yang dibangun China Shipbuilding and Offshore International Company (CSOC).

Dalam pengumuman yang tidak terduga, Menteri Pertahanan Thailand Sutin Klungsang mengungkapkan bahwa Angkatan Laut Kerajaan Thailand (Royal Thai Navy) telah memesan sebuah frigat buatan Cina.

Daripada melanjutkan rencana akuisisi kapal selam S26T class, karena tidak tersedianya mesin dari Jerman seperti yang ditetapkan pada awal kontrak. Sejauh ini belum diketahui, jenis atau tipe frigat apa yang akan dibeli Thailand dari Cina.

BACA JUGA:Dua Destroyer Udaloy Class Rusia Sandar di Tanjung Perak

Dikutip dari eurasiantimes.com (22/10/2023), meski begitu disebut tidak serta merta proyek pembelian kapal selam S26T dibatalkan. Saat berkunjung ke Markas Besar Angkatan Laut, Sutin mengatakan negaranya tidak meninggalkan kesepakatan kapal selam dengan Cina.

Melainkan telah ditunda sampai nanti. "Sampai waktu yang tidak ditentukan, menunggu kesiapan mereka (Cina),” kata Sutin Klungsang.

“Proyek kapal selam tidak dibatalkan tetapi ditunda untuk jangka waktu tertentu… Proyek ini akan dilanjutkan ketika negara sudah siap.” Menhan Thailand tidak menentukan jadwal untuk mengembalikan pembelian kapal selam ke jalurnya.

Pada tahun 2017, perjanjian awal untuk pembelian kapal selam kelas S26T Yuan class dengan mesin diesel MTU-396 asal Jerman telah dirancang.

BACA JUGA:Lomba Dai Mitra Polri 2023, Cetak Dai-Dai Muda Penyebar Dakwah

Namun, masalah mulai muncul setelah Jerman membatalkan kesepakatan tersebut, dengan alasan kendala kebijakan yang mencegah mesin yang direncanakan untuk dimasukkan ke dalam peralatan militer Cina.

Kesepakatan itu akhirnya menemui hambatan karena Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha mengancam akan membatalkan perjanjian tersebut.

Jika Cina tidak dapat memasang mesin diesel MTU-396 asal Jerman yang ditentukan dalam perjanjian pembelian awal.

BACA JUGA:Polri Gelar Fun Trail Adventure, GasBar Sahabat Polisi Indonesia Diikuti Antusias Ribuan Peserta

Untuk mencegah kesepakatan tersebut gagal, Beijing menawarkan mesin alternatif lokal CHD620, yang dibuat oleh pabrikan kapal selam Cina, dan telah disertifikasi oleh MTU Jerman.

Kategori :