PAGARALAMPOS.COM – Beberapa tahun kemudian, para penumpang yang selamat kembali ke lokasi jatuhnya pesawat.
Mereka kemudian mendirikan salib raksasa dari besi di puncak bukit itu.
Salib itu begitu besar, sehingga terlihat dari puncak gunung yang lain.
BACA JUGA:Ternyata Ini 5 Smartphone dengan Baterai Tahan Lama, Intip Merk Nya Disini!
Ya, sebagai monumen untuk sahabat, adik dan sanak-keluarga mereka yang tewas.
Kini mereka semua telah berusia sekitar 50tahunan, dan setiap tahun mereka mengunjungi ‘rumah’ mereka selama 72 hari itu di atas puncak Andes untuk mengenang teman dan keluarga mereka yang tewas.
BACA JUGA:Dusun Butuh, Destinasi Wisata Tersembunyi dengan Keindahan Alam yang Menakjubkan
Atas kejadian itu, kini mereka benar-benar menghargai hidup.
Nando Parrado telah sukses sebagai CEO dari beberapa perusahaan di Uruguay.
Plot dan Alur Cerita: Film dibuka dengan sekelompok foto Tim Rugby Old Christians dari Stella Maris College.
BACA JUGA:Fenomena Destinasi Wisata Pantai Maldives yang Memanjakan Mata!
Carlitos Páez menunjukkan beberapa anggota tim dan merenungkan kecelakaan itu dalam monolog singkat.
Kisah bermula dari keinginan sekelompok Tim Rugby mahasiswa yang ingin mengadakan pertandingan kembali di Peru.
Mereka lantas menyewa sebuah pesawat terbang bernama Fairchild.
BACA JUGA:Ketep Pass Jogja, Tempat Wisata Alam Yang Memikat dengan Panorama Gunung