Saat terpapar sinar matahari, tubuh akan meningkatkan pelepasan hormon serotonin.
Hormon ini berhubungan dengan peningkatan suasana hati dan bisa membuat seseorang menjadi lebih tenang dan fokus.
Sementara saat berada di tengah kegelapan, otak akan memicu hormon melatonin yang bertanggung jawab untuk membantu tubuh tidur.
BACA JUGA:No Ribet-Ribet! Inilah Tips Mudah Rawat Rantai Motor Supaya Awet dan Tahan Lama
Tanpa paparan sinar matahari yang cukup, kadar serotonin di dalam tubuh bisa menurun, dan hal ini disebut berkaitan dengan risiko depresi dengan pola musiman.
Artinya, gangguan pada kesehatan mental ini muncul akibat tubuh tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup, misalnya pada musim tertentu.
Meski begitu, menjaga kesehatan mental bukan satu-satunya manfaat dari terkena paparan sinar matahari yang cukup.
Selain melalui kulit, efek serotonin yang diinduksi cahaya dapat dipicu oleh sinar matahari yang masuk melalui mata.
BACA JUGA:Rekomendasi HP 5G 2 Jutaan Terbaik untuk Pengguna di Indonesia 2023
Sinar matahari memberi isyarat pada area khusus di retina yang memicu pelepasan serotonin.
Hubungan Paparan Sinar Matahari dengan Mengatasi Skizofrenia
Skizofrenia adalah kondisi kesehatan mental serius yang menyebabkan seseorang seperti tidak berada di dalam kenyataan disebabkan gejala psikotik, seperti halusinasi dan delusi.
Hal tersebut berdampak buruk pada cara berpikir dan berperilaku.
BACA JUGA:Rekomendasi Laptop Terbaik untuk Mahasiswa 2023 dengan Harga Terjangkau
Hal ini ditemukan jika seseorang yang mengidap skizofrenia lebih cenderung memiliki tingkat vitamin D yang rendah, dibandingkan orang normal atau terkena sangat sedikit paparan sinar matahari.
Beberapa penelitian juga menyebut jika sinar matahari yang tidak tercukupi saat bayi atau disebut suplementasi vitamin D, dapat meningkatkan risiko dari gangguan kesehatan mental ini di masa depan.