PAGARALAMPOS.COM - Para arkeolog diundang oleh Pemerintah Negara Bagian Hila, Kabupaten Leihitu, Maluku Tengah untuk mengecek kualitas kertas dan tinta Al-Quran tertua di Maluku.
Al-Quran diperkirakan berusia lebih dari 1.000 tahun.
Pemerintah negara bagian Hila di distrik Leihitu di Maluku tengah telah menugaskan tim arkeologi untuk memeriksa kualitas kertas dan tinta Al-Quran tertua di Maluku.
“Kami meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda) dalam hal ini peneliti arkeologi atau lembaga yang terkait dengan pelestarian budaya dan sejarah, untuk memeriksa kualitas kertas dan tinta Al-Qur'an tertua yang ditulis tangan dan berjumlah ratusan eksemplar. of the year,” kata Kepala Departemen Pemerintahan Negara Hila Nurdin Lating, Sabtu (19 Agustus 2023).
Dikatakannya, penelitian tersebut dilakukan untuk dapat mengetahui secara ilmiah pada tahun berapa Al-Quran yang disimpan di tanah Hila itu ditulis.
BACA JUGA:Indonesia Kaya, Ini 11 Manfaat Minum Air Kelapa Muda, No 5 Bagus Untuk Jantung Masbro
“Sampai saat ini kita memperkirakan mushaf Al-Quran tertua yang ada di Maluku ditulis hampir 1.000 tahun yang lalu, berdasarkan perhitungan keluarga ke-14, artinya ada satu keturunan,” ujarnya. "Tujuh Puluh". .
Dikatakannya, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melindungi dan melestarikan warisan budaya dan sejarah negara Hila.
“Melalui penelitian, kami berharap warisan budaya yang ada dapat dijadikan sebagai aset warisan budaya, antara lain Alquran tulisan tangan tertua, istana raja, gereja dan masjid tertua di Hila,” ujarnya.
Dia mengatakan Alquran tertua terakhir kali dipajang pada tahun 1983 dan kini disimpan dalam kain putih di rumah keluarga Selang.
BACA JUGA:Mau Sehat, Ngopi Setelah Minum Obat, Waspada Senjata Makan Tuan Maseee
Pihaknya berharap pemda atau instansi terkait dapat melihat keberadaan warisan budaya dan sejarah di Negeri Hila tersebut.
Ia mengatakan warisan budaya dan sejarah membuat tempat ini menjadi tujuan wisatawan lokal maupun mancanegara.
Pada tahun 2022 Negeri Hila ditetapkan sebagai salah satu dari 50 desa wisata terbaik pada program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tahun 2022.
Penetapan Desa Wisata Negeri Hila setelah mengikuti proses uji standar penilaian tim juri yang terdiri dari tujuh kategori yakni pertama, daya tarik pengunjung (alam dan buatan, seni dan budaya).