BACA JUGA:Kasus Korupsi Gerobak UMKM di Kemendag, Bareskrim Polri Sita Uang, Mobil hingga Tanah
Perlu jadi catatan, label MRTT bukan hanya mulik Airbus, KC-10 Extender pun juga berstatus MRTT, selain fungsi utama sebagai pesawat tanker, pesawat trijet ini juga dapat berperan sebagai pesawat kargo.
Dengan menjadi KC-10A Extender, secara fisik pesawat ini dilengkapi Advanced Aerial Refueling Boom (AARB) dan tangki bahan bakar tambahan yang terletak di kompartemen bagasi di bawah dek utama.
Dengan tangki di bawah dek inilah kapasitas bahan bakar yang siap disalurkan ke pesawat lain bisa mencapai 161.478 kg. Sebagai perbandingan, kapasitas bahan bakar Airbus A330-200 MRTT hanya 111.000 kg.
Awalnya KC-10A Extender hanya dilengkapi satu centerline refueling, artinya dalam satu waktu pesawat hanya bisa menyuplai bahan bakar ke satu jenis pesawat saja.
BACA JUGA:Pulang Mendaki Gunung Arjuno, Pendaki Mengalami Hal Mistis Ini, Bikin Merinding
Baru kemudian dilakukan modifikasi dengan penambahan wing pod dengan drouge, menjadikan dalam satu kesempatan KC-10 dapat melayani air refueling kepada dua pesawat sekaligus, dengan begitu kemampuan KC-10A Extnder setara dengan Airbus A330-200 MRTT yang juga dilengkapi wing pod.
Total ada 60 unit KC-10 Extender yang dioperasikan AU AS, dengan 20 unit diantaranya sudah dilengkapi wing pod. Dalam kapasitasnya sebagai pesawat kargo, KC-10A Extender dalam modal full cargo dapat memuat payload hingga 77.110 kg.
Atau dengan membawa 75 personel dengan kargo seberat 66.225 kg. Untuk memudahkan loading dan unloading, tersedia pintu kargo di sisi kiri pesawat. (*)