Umumnya, rumah adat ini akan memanfaatkan akar-akar rotan pilihan untuk menyatukan kayu pondasi rumah.
Rumah adat Jew ini juga seringkali disebut sebagai rumah bujang karena hanya boleh ditinggal oleh laki-laki yang belum menikah.
Anak laki-laki yang belum berumur 10 tahun dan perempuan tidak boleh masuk ke dalam rumah adat ini.
Rumah adat Jew ini menjadi salah satu tempat untuk para bujang belajar dari para senior ataupun laki-laki yang sudah menikah.
Mereka biasanya akan berlatih tentang keterampilan dan pendidikan, seperti misalnya menarik, memainkan musik, dan lainnya.
Selain itu, rumah adat ini juga menjadi tempat musyawarah mengenai kehidupan warga suku, upacara adat, perselisihan, dan lainnya.
Nah itulah Perbedaan bentuk rumah adat setiap suku yang ada di Papua, bisa jadi inspirasi untuk bangunan kalian juga kan?.
Sekian pembahasan kita untuk rumah adat suku Papua, semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan teman-teman.***