Atap rumah Honai ini terbuat dari tumpukan daun sagu, ilalang, dan juga jerami yang uniknya membentuk kerucut tumpul.
Hal tersebut bertujuan untuk membuat rumah tetap terasa hangat, dan mencegah air hujan langsung turun ke rumah.
Sesuai dengan namanya, Honai mempunyai arti khusus, yakni “Hun” yang artinya laki-laki, dan “ai” yang artinya rumah.
Jadi, tak heran jika rumah ini khusus untuk laki-laki, terutama yang sudah menginjak dewasa.
BACA JUGA:Kisah Cinta Ratu Tribhuwana Tunggadewi Dengan Mahapatih Gajah Mada Dalam Menaklukkan Nusantara
2. Rumah Kariwari
--
Kariwari adalah salah satu rumah adat Papua yang dihuni oleh Suku Tobati-Enggros.
Dimana rumah adat ini mempunyai bentuk atap segi delapan, yang bertingkat tiga dan dipercaya bisa menjaga rumah dari cuaca yang dingin, terlebih ketika angin sedang kencang.
Lantai pertama dari rumah ini berfungsi sebagai tempat untuk melatih para remaja laki-laki untuk siap menjadi laki-laki dewasa, yang terampil, bertanggung jawab, dan juga kuat.
Kemudian, di lantai kedua berfungsi sebagai tempat pertemuan para kepala adat untuk membahas tentang hal penting.
BACA JUGA:Kok Bisa Yah? Anak Dan Ibu Kandung Berhubungan, Mengungkap Tradisi Kuno Suku Polahi
Sementara di lantai tiga, menjadi tempat khusus untuk sembahyang kepada Tuhan dan para leluhur.
Selain itu, bentuk dari atap rumah Kariwari ini melambangkan kedekatan dengan sang pencipta ataupun para leluhur yang sudah mendahului mereka.
Tak heran jika rumah ini sering menjadi tempat pendidikan dan juga ibadah.
BACA JUGA:Mengulik Misteri Gunung Penanggungan yang Menyimpan Mitos Suara Misterius di Puncak Gunung