PAGARALAMPOS.COM - Kisah ini merupakan bagian dari misteri yang dialami para pendaki. Mereka memulai perjalanan dari LMDH Tamiajeng, Desa Tamiajeng, Kecamatan Trawas.
Keindahan alamnya pun memberikan pemandangan yang nyaman bagi Anda berdua.
Sore harinya, anak-anak menuju ke tiang dekat bagian atas balon (dekat bagian atas). Mereka beristirahat di stasiun selama kurang lebih 15 menit lalu melanjutkan perjalanan menuju Puncak Gelap.
Sesampainya di sana, kegelapan menghalangi jalan mereka dan memaksa mereka berkemah di salah satu gua.
BACA JUGA:Polres Pagar Alam Diserang Kelompok OTK, Ooh Ternyata Simulasi Sispam Mako Jelang Pemilu 2024
Sekitar tengah malam, mereka mendengar orang-orang berbicara seolah-olah mereka kewalahan.
Mereka mengira seseorang telah mencapai puncak lebih dulu.
Meski selama perjalanan mereka tidak bertemu dengan pendaki lain. Kemudian, ketika mereka memutuskan untuk tidur, mereka melihat senter menerangi jalan.
Mereka pun mengira itu adalah kelompok pendaki lain, sehingga mereka memberi isyarat untuk masuk ke dalam gua.
Namun, sinar tersebut tidak mendekati mereka dan hanya diam di satu tempat.
BACA JUGA:Bangga Indonesia, Inilah 5 Kerajaan Hebat Masa Lampau, Penguasa Nusantara
Tak lama kemudian mereka pun tertidur karena penantiannya yang begitu melelahkan. Pagi harinya, mereka melanjutkan perjalanan untuk menyaksikan matahari terbit.
Sesampainya di puncak, mereka menikmati matahari terbit namun bingung dan terkejut karena tidak ada seorang pun di puncak.
Setelah menikmati matahari terbit, mereka turun dan kembali ke lokasi semula.
Namun, mereka bertanya-tanya, siapa yang bisa menguping pembicaraan tersebut dan siapa pemilik senternya?