PAGARALAMPOS.COM - Gunung Pananggunganmemiliki ketinggian 1.653 meter diatas permukaan laut.
Misteri pendaki terurus dengan baik
Kisah ini merupakan bagian dari misteri yang dialami para pendaki. Mereka memulai perjalanan dari LMDH Tamiajeng, Desa Tamiajeng, Kecamatan Trawas.
Keindahan alamnya pun memberikan pemandangan yang nyaman bagi Anda berdua.
Sore harinya, anak-anak menuju ke tiang dekat bagian atas balon (dekat bagian atas). Mereka beristirahat di stasiun selama kurang lebih 15 menit lalu melanjutkan perjalanan menuju Puncak Kegelapan.
Sesampainya di sana, kegelapan menghalangi jalan dan memaksa mereka berkemah di salah satu gua.
Sekitar tengah malam, mereka mendengar orang-orang berbicara seolah-olah mereka berada di atas kepala mereka.
Mereka pikir seseorang berhasil mencapai puncak terlebih dahulu.
Meski selama perjalanan mereka tidak bertemu dengan pendaki lain. Kemudian, ketika mereka memutuskan untuk tidur, mereka melihat senter menerangi jalan setapak.
Mereka pun mengira itu adalah kelompok pendaki lain, sehingga mereka memberi isyarat untuk masuk ke dalam gua.
Namun, sinar tersebut tidak mendekati mereka dan hanya diam di satu tempat.
Tak lama kemudian mereka pun tertidur karena penantiannya yang begitu melelahkan. Pagi harinya, mereka melanjutkan perjalanan untuk menyaksikan matahari terbit.
Sesampainya di puncak, mereka menikmati matahari terbit namun bingung dan terkejut karena tidak ada seorang pun di puncak.
Setelah menikmati matahari terbit, mereka turun dan kembali ke lokasi semula.
Namun, mereka bertanya-tanya, siapa yang bisa menguping pembicaraan tersebut dan siapa pemilik senternya?
Kisah keramaian pasar ini tidak hanya terjadi saat pendakian Penanggungan saja, namun di gunung lain juga terdapat misteri keramaian pasar saat mendaki Merapi di depan puncak gunung tersebut.
Misteri altar kuno di Bear Peak
Di puncak Penanggungan terdapat misteri yang belum terpecahkan.
Mereka yang asyik berfoto sepertinya tak menyadari bahwa di puncak gunung yang masih diselimuti kabut itu konon terdapat sebuah altar kuno yang keberadaannya masih menjadi misteri.
Namun di sisi utara lereng kini terdapat bangunan baru yang bentuknya seperti altar dan kemungkinan akan digunakan untuk menyelenggarakan upacara.
Menurut kepercayaan Jawa kuno, Gunung Penanggungan merupakan salah satu puncak Mahameru yang telah dipindahkan oleh para empu alam.
Penanggungan adalah salah satu dari sembilan gunung suci di Jawa.
Nigel Bullough, warga negara Inggris yang menjadi WNI dengan nama Hadi Sidomulyo dan guru besar Universitas Surabaya, telah mempelajari jejak sejarah yang terdapat dalam buku Negarakertagama karya Mpu Prapanca sejak tahun 1998.
Pada tahun itu, Nigel memetakan jalur menuju ke sana. desa pegunungan Penanggungan.
Penemuan terbaru adalah adanya jalur kalung yang dapat diakses dengan kereta pada masa Kerajaan Majapahit menuju puncak Gunung Penanggungan.
Altar kuno di puncak Penanggungan belum ditemukan, namun menurut Tim Ekspedisi Gunung Penanggungan Ubaya, Kusworo, kemungkinan altar tersebut ada meski belum terbukti.
Ia sendiri percaya bahwa altar tersebut ada berkat pembagian relik di lereng gunung ini.
Dilihat dari banyaknya reruntuhan Gunung Penanggungan, bisa jadi situs tersebut adalah gunung itu sendiri.
Berdasarkan data penelitian tim arkeologi yang dilakukan selama dua tahun (2012-2014), telah ditemukan 116 situs atau artefak arkeologi, mulai dari kaki gunung hingga puncak gunung.*