Ini salah satu perayaan terpenting, yaitu perayaan besar yang merayakan pemerintahan Firaun dan menegaskan kembali keabsahan ketuhanan dirinya. Peristiwa penting ini mencakup prosesi dan pesta, serta ritual rumit yang menonjolkan otoritas Firaun.
BACA JUGA:Mau iphone Tetap Awet? Ikuti 8 Tips ini Untuk Merawat iPhone mu
Di bulan Juni dan September yang bertepatan dengan banjir Sungai Nil, terjadi peristiwa besar dalam tradisi budaya di Mesir kuno. Air banjir diyakini sebagai anugerah dari apa yang mereka anggap sebagai tuhan. Sedangkan banjirnya sendiri dianggap sebagai anugerah, tanda rahmat dan kemakmuran.
Selama banjir ini, Firaun yang merupakan perwujudan dewa Osiris melakukan ritual untuk menjamin kesuburan tanah dan kelimpahan hasil panen.
13. Firaun akan menyerahkan persembahan dan doa kepada para dewa, menyampaikan rasa terima kasih atas banjir tahunan dan meminta berkah yang berkelanjutan dalam panen yang melimpah, pengorbanan hewan, makanan, dan persembahan lainnya.
14. Di tengah tanggung jawab pemerintahan sebagai pemimpin, Firaun Mesir juga menikmati saat-saat santai. Firaun tinggal di istana mewah dengan taman lanskap yang indah. Tersedia tempat berlindung yang tenang di mana penguasa dapat mundur dari urusan negara yang penuh pergolakan.
BACA JUGA:Abadi di Puncak Gunung, Inilah Makam Kramat di Gunung Salak!
Oasis yang damai ini memberikan kelonggaran dari dunia luar, sehingga memberikan Firaun kesempatan untuk mendapat hiburan di tengah keindahan alam.
15. Di waktu senggang, Firaun biasa berolahraga di tempat yang luas. Ini tidak hanya untuk bersantai, tetapi juga untuk menunjukkan kekuatan, keberanian, dan keterampilan mereka sebagai penguasa.
Olahraga yang sering dilakukannya adalah berburu. Firaun sering berburu, terutama Firaun Tutankhamun, yang ternyata merupakan pemburu yang terampil.
Ini dapat diketahui dari pemandangan yang dilukis di makamnya, yang menggambarkan bagaimana ia ikut dalam perjalanan berburu, mengejar berbagai hewan seperti ibex gurun dan unggas air, selain tentunya berburu singa.
BACA JUGA:Benarkah Istana Kuno yang Tersembunyi di Hutan Lamongan Milik Raja Airlangga? Simak Faktanya Disini!
16. Para Firaun juga menikmati hiburan berupa musik dan tarian, yang disuguhkan di pesta mewah.
Pesta ini mengumpulkan para bangsawan dan menteri. Para Firaun biasa menggunakan kesempatan itu untuk pamer. Ada sebuah permainan yang dimainkan mereka, yang mirip dengan permainan catur di masa sekarang ini. Permainan itu disebut dengan Senet dan Mehen.
Lewat hiburan itu, para Firaun dapat sejenak melepaskan beban tanggung jawab mereka, memperbarui semangat, dan menumbuhkan rasa persahabatan di antara rekan-rekan mereka. Juga ada ruang di kerajaan, di mana Firaun dapat menikmati kesenangan hidup.
17. Setelah urusan publik dan tugas-tugas seremonial selesai, para Firaun kembali ke ruang dalam istana, mencari hiburan dan kedamaian. Jam-jam terakhir Firaun sering kali dikhususkan untuk kontemplasi dan refleksi pribadi. Dikelilingi oleh penasihat terpercaya.