PAGARALAMPOS.COM - Cina belum lama ini meluncurkan kapal survei Oseanografi, Shi Yan 6, yang diawaki 60 awak untuk misi selama tiga bulan ke Pelabuhan Hambantota di Sri Lanka, tepat di depan muka India.
Seperti sebelum-sebelumnya, Cina mengklaim kehadiran kapal survei tersebut murni untuk misi penelitian oseanografi, geologi kelautan, dan ekologi kelautan.
Sehingga aman dan tidak mengancam kedaulatan negara manapun, sebuah klaim yang tentu saja ditolak mentah-mentah oleh India yang secara geografis sangat berkepentingan di Samudera Hindia.
Komodor AL India, Anil Jai Singh, mengungkapkan bahwa ‘kapal survei’ Shi Yan 6 bisa mendapatkan data pemetaan dasar laut, merekam data hidrologi.
BACA JUGA:Pesawat Ilyushin IL76 Diduga Berisi Tentara Bayaran Wagner Kecelakaan Di Mali, Sabotase Rusia?
Tujuannya untuk memahami profil lingkungan bawah laut, pengumpulan intelijen kabel bawah laut, merekam data telemetri penembakan rudal dan sebagainya.
Selain tujuan ilmiahnya, kapal-kapal survei Cina, termasuk Shi Yan 6, juga menghasilkan data mengenai kondisi dasar laut yang dapat digunakan untuk keperluan sipil dan militer.
Foto : Kapal Cina.-Diam diam Kapal Roset Cina Kumpulkan Data Intelijen di Samudera Hindia, India, AS dan Indonesia Dirugikan-Indomiliter.com
Meskipun data seismik sangat penting dalam menilai kondisi geologi, keberadaan hidrokarbon, air, dan kondisi dasar laut juga memengaruhi kemampuan mendeteksi kapal selam.
Kapal penelitian yang terlibat dalam penelitian ilmiah juga dapat menggunakan instrumen mereka untuk pengintaian angkatan laut, mengumpulkan informasi intelijen mengenai fasilitas militer asing dan kapal yang beroperasi di sekitarnya. Ini yang membuat India cukup gerah.
BACA JUGA:TNI AL Operasikan Drone Intai, Berkemampuan Serang Schiebel Camcopter S-100
Walau jalur penelitian Shi Yan 6 tidak diungkap Cina, laporan menyebut kapal itu mengumpulkan data-data di perairan dangkal Selat Malaka untuk lintasan kapal selam mereka sampai ke Pelabuhan Hambantota, Sri Lanka, yang telah dikuasi Cina sejak tahun 2017 silam.
Ketika itu, pelabuhan tersebut dikuasai perusahaan sipil Cina sebelum akhirnya diakuisisi militer Cina di tahun yang sama selama 99 tahun ke depan.
Shi Yan 6 juga diyakini akan mampir ke pelabuhan Chittagong di Bangladesh dan pelabuhan Gwadar di Pakistan. Dua pelabuhan tersebut bersama pelabuhan Hambantota disebut sebagai “segitiga kematian” yang mengelilingi India.
Laporan lain juga menyebut Shi Yan 6 akan melakukan misi ‘survei Oseanografi’ di Ninetyeast Ridge atau Punggung Bukit Sembilan Puluh, sebuah punggungan tengah laut di dasar Samudera Hindia.