PAGARALAMPOS.COM – Letusannya sangat dahsyat dan berdampak luas, hingga ke Eropa.
Richard B. Stothers lewat ‘The Great Tambora Eruption in 1815 and Its Aftermath’ (1984) menceritakan dalam periode beberapa bulan setelah letusan gunung api terbesar dalam sejarah dunia itu, langit Eropa terkadang gelap tertutup abu.
BACA JUGA:Info Penting! Awet dan Anti Selip, Catat 4 Merk Ban Terbaik Ini
Inilah masa-masa yang disebut sebagai Year Without Summer di benua biru.
Liburan Mary dan kawan-kawan di Jenewa menjadi sedikit berantakan.
Lantaran langit gelap dan berdebu, mereka akhirnya menghabiskan waktu di perpustakaan milik Lord Byron dengan membaca buku-buku misteri.
BACA JUGA:Tahan Lama Teruji Awetnya, Ini 4 Merk Aki Terbaik Agar Performa Kendaraan Prima
Lord Byron kemudian menantang tamunya untuk menuliskan cerita horor yang menarik dan menakutkan.
Namun, tidak ada kisah yang benar-benar mengerikan dan membuat Lord Byron puas.
Semua orang di situ pun beranjak tidur. Terinspirasi dari Mimpi Saat tidur itulah Mary bermimpi.
BACA JUGA:Sindoro, Misteri dan Mitos Dibalik Pesona Keindahan Gunung yang Berselimut 'Pedhut' Kabut
Ia melihat seorang ilmuwan dan sesosok makhluk besar yang berdiri tepat di sebelahnya.
Mary pun terbangun dan segera mencatat apapun yang ia ingat dalam bunga tidurnya tersebut.
Esoknya, Mary menceritakan mimpinya kepada Lord Byron dan lainnya.
BACA JUGA:Serem, Ini Kisah Mistis Taman Wonderia yang Cukup Terkenal, Berani Cuk!