PAGARALAMPOS.COM – Agaknya materi ini dibuat untuk memungkinkan penjelajah keras kepala (Aidan Quinn) belajar dari Frankenstein tentang bahaya menuruti keinginan seseorang.
Tapi itu adalah poin yang sudah dibuat oleh film tersebut.
BACA JUGA:Info Penting! Awet dan Anti Selip, Catat 4 Merk Ban Terbaik Ini
Kisah yang mengarah pada keinginan Frankenstein untuk menciptakan kehidupan melibatkan hubungan cintanya dengan Elizabeth (Helena Bonham Carter), saudara perempuannya melalui adopsi.
Carter terus berkembang seiring mawar Inggris yang penuh gairah, dan Branagh, sebagai Frankenstein sangat terobsesi dengannya.
BACA JUGA:Tahan Lama Teruji Awetnya, Ini 4 Merk Aki Terbaik Agar Performa Kendaraan Prima
Mereka berciuman saat kamera berputar di sekitar mereka seperti penghormatan kepada ‘Vertigo’.
Namun karena kelahiran caesar yang berlumuran darah disertai dengan sambaran petir yang merobohkan pepohonan, kami mulai berharap Branagh akan mengecilkan volumenya.
BACA JUGA:Sindoro, Misteri dan Mitos Dibalik Pesona Keindahan Gunung yang Berselimut 'Pedhut' Kabut
Satu adegan yang kami suka melibatkan pemanfaatan petir untuk memberikan kehidupan pada Makhluk; ini terinspirasi oleh ‘Bride of Frankenstein’ tahun 1935).
“Saya sangat mengagumi adegan-adegan dengan De Niro. Sehingga saya tergoda untuk memberikan penilaian yang baik pada ‘Frankenstein karya Mary Shelley,” puji Roger Ebert, kritikus film Chicago Sun-Times.
BACA JUGA:Serem, Ini Kisah Mistis Taman Wonderia yang Cukup Terkenal, Berani Cuk!
“Tapi itu nyaris meleset. The Creature tepat sasaran, tapi sisa filmnya begitu panik.
Begitu maniak, tidak ada jeda untuk memastikan efeknya tercatat,’ pungkasnya.
Ada fakta menarik dari Mary Shelley dan Frankenstein-nya terkait dengan ‘Indonesia’.