Apakah Haji di Puncak Gunung Bisa Diterima? Inilah Fakta Tradisi Unik yang Masih Dilakukan Masyarakat SulSel!

Kamis 28-09-2023,05:36 WIB
Reporter : Jukik
Editor : Jukik

1. Hantu Nino di Pos 3

Salah satu mitos paling populer di kalangan pendaki Gunung Bawakaraeng adalah tentang "Hantu Nino." Kisah ini dimulai pada tahun 1980-an, di awal masa pendakian Gunung Bawakaraeng. Nino adalah seorang pendaki wanita yang mengalami nasib tragis saat mendaki gunung ini. 

Cerita tentang Nino berawal dari penemuan mayatnya yang tergantung di sebuah pohon besar di Pos 3, salah satu jalur pendakian.

BACA JUGA:Ngeri! 6 Lokasi Angker di Indonesia Ini Sangat Terkenal dengan Cerita Mistis, Masih Berani Kesini?

Hantu Nino sering dikabarkan muncul pada saat bulan purnama. Beberapa pendaki juga mengaku bahwa karetnya menjadi tiba-tiba berat saat melewati Pos 3, terutama yang menggunakan karet berwarna merah. 

Bahkan, Hantu Nino disebut-sebut dapat membuat pendaki tersesat jika mereka melakukan hal-hal aneh selama pendakian.

2. Pasar Anjaya

Salah satu cerita mistis yang paling terkenal di kalangan pendaki Gunung Bawakaraeng adalah tentang "Pasar Anjaya." Lokasinya adalah sebuah tanah lapang yang terletak di antara Gunung Bawakaraeng dan Lompobattang. 

Warga setempat menyebut Pasar Anjaya sebagai pasar hantu atau tempat berkumpulnya jin. Sebagai catatan, para pendaki dianjurkan untuk tidak mendirikan tenda di lokasi Pasar Anjaya.

BACA JUGA:Jangan Kelewatan! Inilah Pesona Desa Wisata Embung Nglanggeran di Gunung Kidul yang Lagi Hits

Pasar ini terlihat aneh karena dikelilingi oleh pepohonan, namun di titik yang dimaksud tidak ada satu pun pohon yang tumbuh. Kisah-kisah aneh dan suara keramaian sering terdengar di lokasi ini jika seseorang nekat mendirikan tenda di sana.

3. Ritual Haji Bawakaraeng

Istilah "Haji Tabattu" atau "Haji Bawakaraeng" sangat melekat pada warga yang tinggal di sekitar Gunung Bawakaraeng. 

Mereka mempercayai bahwa jika mereka tidak dapat menunaikan haji ke Mekkah, mereka dapat menggantinya dengan meniatkan haji di Gunung Bawakaraeng. Ritual haji dimulai pada saat salat Idul Adha di gunung ini.

Warga setempat membawa sesajen seperti gula merah, kelapa, daun sirih, dan pinang. Mereka juga melepas hewan ternak, biasanya ayam dan kambing. Pendaki yang beruntung dapat menangkap ayam tersebut untuk dikonsumsi.

BACA JUGA:Eksplorasi Keindahan Alam Gersik, Pantai Dalegan Jadi Lokasi Favorit Wisatatan, Banyak Spot Foto Kece Loh!

Kategori :