Dia dapat mengkonfirmasi hal ini dengan memaksa anak buah Batiatus, Aulus, untuk mengakui tindakannya sebelum membunuhnya.
Spartacus menyadari bahwa perlawanan terhadap perbudakannya adalah segalanya atau tidak sama sekali.
Dia kemudian dengan tekad yang bulat memutuskan untuk ‘membunuh mereka semua’.
Untuk selanjutnya memimpin pemberontakan melawan rumah penguasa yang pernah dia perjuangkan.
Untuk membalas dendam, Spartacus mencoba meminta bantuan Crixus dan para gladiator lainnya.
Mereka merencanakan untuk mengalahkan keluarga Batiatus untuk selamanya.
BACA JUGA:Penuh Keakraban, Malam Silaturahmi AKBP Erwin Irawan SIK Bersama Pj Walikota Pagar Alam
Maka diadakanlah pertarungan sampai mati antara Crixus dan Spartacus, yang diatur untuk elit Capuan di ludus.
Doctore (yang disebut Batiatus dengan nama aslinya, Oenomaus) kemudian mengonfrontasi Batiatus.
Ia menyebut-nyebut tentang kematian Barca dan campur tangan Ashur di dalamnya.
BACA JUGA:Bukti Kerajaan Kuno Legendaris, Berikut Kisah Misteri Pintu Gerbang Majapahit Di Jawa Tengah!
Spartacus mendapat dukungan dari Mira, budak baru istri Batiatus, yang bertugas membuka gerbang vila dari area pelatihan.*