Namun, mengapa bangkai Kapal Titanic tidak mengalami nasib yang sama, padahal ia juga melakukan perjalanan melalui kedalaman yang serupa dalam perjalanan ke dasar laut?
BACA JUGA:Menguak Misteri Kapal Terkenal, Titanic dalam Kenangan 111 Tahun Lalu
Jawabannya adalah perbedaan tekanan antara kapal selam yang tertutup dan bangkai Kapal Titanic yang memiliki pintu dan jendela sehingga udara dapat dengan mudah melewatinya.
Ini memungkinkan tekanan di dalam dan di luar kapal menjadi seimbang.
Para peneliti percaya bahwa mungkin terdapat dua ledakan yang terjadi saat bangkai Kapal Titanic menuju dasar laut.
Dave Gleicher berpendapat bahwa bagian buritan dan dek kotoran meledak saat kapal tenggelam.
BACA JUGA:Puing-Puing Kapal Titan Terungkap, 6 Fakta Menarik dari Kapal Selam Titan OceanGate
Meskipun sebagian besar kapal dapat ditembus oleh udara, bangkai Kapal Titanic dapat dikenal saat pertama kali ditemukan pada tahun 1985.
Meskipun tidak ada yang yakin mengapa kapal selam Titan, yang dibuat oleh perusahaan ekspedisi OceanGate, menyerah pada tekanan kedalaman laut, banyak ahli berpendapat bahwa lambung kapal selam yang terbuat dari serat karbon mungkin menjadi penyebabnya.
Serat karbon merupakan bahan yang relatif baru, terutama untuk kapal selam, dan belum diuji secara memadai pada kedalaman yang ekstrim.
Kasus hilangnya kapal selam Titan dan penemuan baru tentang bangkai Kapal Titanic memunculkan pertanyaan menarik tentang dampak tekanan laut dan bahan-bahan konstruksi pada daya tahan kapal selam dan kapal laut dalam.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami lebih lanjut fenomena ini dan memberikan wawasan lebih lanjut tentang kondisi di dasar laut yang misterius dan penuh misteri.***