Beberapa bahkan membahas novel ini dengan teori tentang Titanic, seperti adanya penyabotase, bencana buatan, atau penempatan kapal.
Namun, di sisi lain, ada juga pendapat yang berpendapat bahwa persamaan ini hanyalah kebetulan atau hasil dari pengetahuan dan imajinasi Robertson tentang urusan maritim.
Robertson sendiri membantah adanya pengaruh gaib dan mengatakan bahwa ia hanya menulis cerita fiksi ilmiah yang didasarkan pada fakta dan logika.
Meskipun diterbitkan sebelum Titanic mengalami tragedi, novel "Futility" menjadi terkenal setelah tenggelamnya kapal mewah itu dan mendapat banyak perhatian dari media dan publik.
BACA JUGA:Demi Sang Ratu Cantik Tribhuwana Tunggadewi, Gajahmada Ambisius Taklukkan Nusantara
Karya ini dianggap sebagai salah satu karya fiksi ilmiah pertama yang menggambarkan bencana maritim secara realistis dan rinci.
Novel "Futility" masih bisa dibaca hingga saat ini dan menjadi Saksi bisu dari sebuah kebetulan yang misterius.
Kisah ini menunjukkan bagaimana dunia sastra kadang-kadang bisa mencerminkan kejadian nyata dengan cara yang sulit dijelaskan, dan terus menjadi topik pembicaraan yang menarik dalam sejarah misteri dan kesusasteraan.***