BACA JUGA:HP Samsung A05: Review Lengkap dan Keunggulannya
Konsensusnya berbunyi; ‘Remake elektrik Takashi Miike dari film aksi periode 1963 karya Eiichi Kudo adalah ‘tontonan liar’ yang dieksekusi dengan keahlian yang mematikan dan memusingkan’.
Di Metacritic film tersebut menerima ‘pengakuan universal’ dan dianugerahi penghargaan lencana ‘Harus Dilihat’.
Plus dengan rata-rata tertimbang 84 dari 100 berdasarkan 33 ulasan.
BACA JUGA:ABSURD, Tradisi Naik Haji di Puncak Gunung Bawakaraeng Sulawesi Selatan, Kok Bisa?
Roger Ebert dari Chicago Sun-Times, yang memberikan film nilai tersebut 3 setengah bintang dari 4.
Memuji film tersebut sebagai ‘sangat menghibur, sebuah epik beranggaran besar yang ambisius.
Dan disutradarai dengan elegan serta visual dan suara yang bagus’.
BACA JUGA:Tribhuwana Tunggadewi dan Gajah Mada, 2 Sosok Berpengaruh Kejayaan Majapahit
Dia juga membandingkannya dengan film aksi lain dalam penggunaan efek CGI yang halus.
Ebert juga memuji cara film tersebut ‘berfokus pada cerita di tengah kekerasan’.
Serta menggabungkan karakter dan drama dengan keterampilan yang tidak dimiliki kebanyakan film aksi blockbuster.
BACA JUGA:Dobrak Kebiasaan Nyeleneh Suku Polahi Gorontalo yang Biasa Lakukan Perkawinan Sedarah
Ebert kemudian memasukkannya ke dalam daftar Film Terbaik tahun 2011 sebagai tambahan pada 20 film teratasnya.
Manohla Dargis memilih ‘13 Assassins’ sebagai Pilihan Kritikusnya untuk The New York Times.
Ia menggambarkannya sebagai ‘Kisah cinta dan darah yang menggugah dan tak terduga’.