PAGARALAMPOS.COM - Sejarah mencatat pada masa Ratu Tribhuwana Tunggadewi, sumpah Amukti Palapa atau sumpah palapa diambil oleh Mahapatih Gajah Mada.
Memang ada hubungan yang saling melengkapi antara Tribhuwana Tunggadewi dan Gajah Mada.
Sri Ratu Tribhuwana memberi Gajah Mada jabatan paling bergengsi di pemerintahan Majapahit.
Sementara itu, berkat Gajah Mada, misi ratu mulai terlaksana.
BACA JUGA:Bener-bener Gak Wajar! Inilah Tradisi Suku Polahi, Kok Bisa Menikahi Ibu Sendiri
Setelah itu, sumpah Palapa yang diucapkan Gajah Mada di hadapan Tribhuwana Tunggadewi hampir tergenapi pada era berikutnya, tepatnya era Hayam Wuruk.
Gajah Mada bersumpah untuk menjauhi kesenangan duniawi sebelum menyatukan nusantara di bawah naungan Kerajaan Majapahit.
Pada awal kepemimpinannya bersama suaminya, terjadi pemberontakan besar yang dipimpin oleh Sadeng dan Keta.
Namun berkat keberanian prajurit Patih perkasa Gajah Mada, ia berhasil melumpuhkan para pemberontak.
BACA JUGA:Satgas Pamtas RI - PNG Yonif 111/KB Pantau Stabilitas Keamanan di Wilayah Pedalaman Boven Digoel
Atas jasanya tersebut, Gajah Mada dianugerahi gelar kehormatan Mahapatih Gajah Mada yang merupakan gelar tertinggi kedua setelah gelar raja.
Pada upacara penobatan, Gajah Mada mengucapkan sumpah yang dikenal dengan Sumpah Palapa di hadapan Ratu Tribhuwana Tunggadewi.
Berdasarkan Sumpah Palapa, Mahapatih Gajah Mada bersumpah akan menyatukan wilayah nusantara di bawah naungan kerajaan besar Majapahit.
Ratu Tribhuwana Tunggadewi dikenal sebagai seorang ratu perempuan yang berani dan gigih dalam memimpin Kerajaan Majapahit pada masa lalu.
BACA JUGA:Marinir AS Uji Dan Evaluasi Kemampuan Robot Tempur Pabrikan Korea Selatan