Biasanya, prosesi ini tidak dilakukan secara langsung setelah kematian, tetapi ada penguburan sementara sebelum pelaksanaan Ngaben.
BACA JUGA:Namanya Juga Perkawinan Aneh, Ini yang Dipraktekkan Suku Indonesia, Malam Pertamanya Kudu Begini
Hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk ketersediaan sumber daya dan hari yang dianggap baik dalam penanggalan Bali.
3. Tiwah, Kalimantan Tengah
Pesta Tiwah adalah tradisi penguburan sekunder yang berasal dari masyarakat Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah.
Ritual ini memiliki tujuan untuk mengantarkan roh leluhur menuju dimensi transenden yang disebut Lewu Tatau.
Pesta Tiwah adalah warisan budaya yang unik dan telah mengalami beberapa kali transformasi seiring dengan perubahan sosial budaya masyarakat Dayak Ngaju.
BACA JUGA:Masih Bermanfaat Hingga Saat Ini, 5 Penemuan sSejak Zaman Mesir Kuno Jadi Sejarah yang Mendunia
4. Brobosan, Jawa
Di Pulau Jawa, terdapat tradisi pemakaman yang disebut Brobosan. Ini adalah simbol penghormatan keluarga terhadap anggota keluarga yang telah meninggal.
Prosesi Brobosan melibatkan jenazah yang akan diberangkatkan ke kuburan dan dipikul oleh empat orang yang berdiri sejenak di depan rumah.
Kemudian, anak cucu dari orang yang meninggal akan berjalan di bawah jenazah sebanyak tujuh kali. Tradisi ini hanya dilakukan untuk jenazah yang sudah menikah.
5. Waruga, Minahasa
Waruga berasal dari kata "waru" yang berarti "rumah" dan "ruga" yang berarti "badan." Dalam tradisi ini, jenazah dimasukkan ke dalam struktur yang disebut waruga.
BACA JUGA:Temukan Situs Peninggalan Majapahit Berusia 750 Tahun, Begini Fakta Menariknya
Jenazah ditempatkan dalam posisi yang mirip dengan posisi bayi dalam rahim ibu, dengan tumit yang bersentuhan dengan bokong dan mulut seolah mencium lutut.