PAGARALAMPOS.COM – Kedua, Henry tidak melakukan penyelidikan atas keterangan Gascoigne.
Terutama mengenai Cambridge dan Grey, malah secara sepihak memutuskan hukuman penggal.
Dalam mengambil keputusan, bisa saja kita diliputi oleh emosi yang meledak-ledak, maupun ketidakstabilan mental.
BACA JUGA:Menghadapi Tantangan Global dengan Ekspor-Impor Bersama Hi-Fella
Hingga sulit untuk melihat kebenaran dan yang muncul malah penutup yang terlalu dini;
yaitu menyimpulkan karena merasa sudah mendapat jawaban padahal bukti masih sangat sedikit.
Yang perlu dilakukan ialah memastikan tidak mengambil keputusan dalam kondisi emosi diri yang tidak stabil.
Baiknya mencoba mengambil jarak dari kerumunan agar bisa berpikir lebih jernih.
Dan hindari melakukan generalisasi berlebihan, yaitu memaknai informasi secara berlebihan.
Misalnya saat mereka menyatakan ragu sama dengan mereka ingin melakukan kudeta.
BACA JUGA:4 Ban Motor Terbaik dan Murah, Nomor 3 Harganya Paling Bersahabat!
Ketiga, sosok Gascoigne yang mengeksploitasi kelemahan Henry.
Sejak awal kedatangan Henry di istana, Gascoigne selalu mendekatinya, menunjukkan simpati.
Lalu membangun kepercayaan sebagai orang yang paling paham kerajaan.