Dan hal tersebut merupakan hinaan baginya, karena dianggap turun derajat untuk melayani semua orang yang bukan dari bangsawan.
Oleh sebab itu, Pierre ingin menunjukkan bahwa dengan hadirnya restoran bukan untuk merendahkan derajatnya, tapi sebaliknya.
‘Délicieux’ [Delicious] ‘menyajikan’ cerita klasik dengan dukungan visual yang apik.
BACA JUGA:Pelopor Model dan Gaya Rambut Kelas Wahid di Dunia, Ini Orangnya
Ya, film ini memiliki visualisasi yang indah, dengan warna dan detail-detail pendukung lainnya yang menampilkan suasana abad ke 18.
Seperti kostum, make up, tampilan rumah, lingkungan, gaya rambut dan kendaraan yang digunakan.
Dengan vibes klasik yang kental, film ini seperti membawa kita ke masa itu.
BACA JUGA:Tradisinya Bikin Puber Netizen, Kok Pake Ritual Beginian Pasangan Mempelai di Suku Ini
Makanan-makanan yang ditampilkan dalam film pun beragam dan menggugah selera.
Dan tentu saja dengan tidak lupa juga memperhatikan estetikanya.
Meski menghadirkan kisah dengan tema abad ke-18, namun sang sutradara tak luput menambahkan visual yang apik.
BACA JUGA:Lagi lagi Bikin Viral, Temuan Harta Karun di Gunung Padang
Disertai juga dengan memperhatikan elemen-elemen tambahan yang menghasilkan tampilan memukau.
Baik dari segi pemandangan alam maupun detail ekspresi dan sisi emosional pemain.
Hehe, ‘Délicieux’ [Delicious] adalah film bertema makananan yang berbalut ide kelas dan sedikit drama.
BACA JUGA:Jejak Istana Kuno Yang Viral Ditemukan Pencari Rumput, Ternyata Faktanya Begini