PAGARALAMPOS.COM - Gunung Rinjani, dengan keindahan alamnya yang memesona dan beragam mitos serta legenda yang mengitarinya, adalah salah satu tempat yang penuh misteri di Indonesia.
Salah satu legenda paling melegenda yang terkait dengan Gunung Rinjani adalah kisah Dewi Anjani.
Kisah ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Sasak, suku asli Lombok, dan telah menjadi inspirasi bagi banyak orang selama berabad-abad.
Dalam artikel ini, kita akan memperkenalkan Anda pada kisah melegenda ini, yang tak hanya menggetarkan hati, tetapi juga memperkaya sejarah dan warisan budaya Indonesia.
BACA JUGA:Dijamin Paling Awet? Inilah 4 Merk Ban Motor Yang Terbaik Di Indonesia
Kisah tentang Dewi Anjani juga menyentuh aspek-aspek kehidupan manusia, seperti keluarga, persaudaraan, pengorbanan, serta hubungan dengan alam dan kehidupan sekitarnya.
Cerita tentang Dewi Anjani dihubungkan dengan sebuah pusaka kedewataan bernama Cupumanik Astagina yang diberikan oleh Bhatara Surya kepada Dewi Windradi.
Namun, Bhatara Surya memberikan syarat bahwa pusaka tersebut tidak boleh ditunjukkan kepada siapa pun, termasuk anak-anaknya.
Meskipun demikian, karena rasa sayang yang mendalam, Dewi Windradi akhirnya memberikan pusaka Cupumanik kepada Dewi Anjani.
BACA JUGA:TOP 4 Merk Ban Motor Terbaik Di Indonesia, Nomor 3 Paling Laku Dipasaran!
Namun, saat saudara-saudaranya mencoba menyentuh pusaka tersebut, kebenarannya terbongkar, dan hubungan Dewi Windradi terungkap.
Resi Gotama, ayah mereka, marah dan mengutuk Dewi Windradi menjadi batu serta melemparkan pusaka sakti ke udara yang diperebutkan oleh ketiga anaknya.
Pusaka itu terbelah menjadi dua dan menjadi sebuah telaga. Mereka yang menyentuh telaga itu seketika terkutuk dan berubah menjadi kera. Resi Gotama memerintahkan mereka untuk bertapa sebagai upaya menebus dosa.
Suatu hari, Batara Guru melewati Telaga Madirda, Dieng, yang merupakan tempat Dewi Anjani sedang bertapa.