PAGARALAMPOS.COM – The Annex memiliki pengamanan ketat dari perusahaan swasta Amerika, Global Response Staff (GRS).
Tyrone ‘Rone’ Woods, anggota GRS, mengajak rekannya Jack Silva untuk datang ke Benghazi.
Rone memperkenalkan Silva pada lima anggota lain yaitu Mark ‘Oz’ Geist, John ‘Tig’ Tiegen, Kris ‘Tanto’ Paronto, dan Dave ‘Boon’ Benton.
BACA JUGA:Luar Biasa, Selain Pemandangan yang Indah, Gunung Telomoyo Ini Ternyata Miliki Kisah Mistis!
Sebagai tentara bayaran, mereka diperkenalkan dengan aturan-aturan yang harus mereka patuhi dan laksanakan dari petinggi CIA.
Duta Besar Amerika akan datang ke Benghazi. Pasukan GPS mendatangi Konsulat untuk melaksanakan penjagaan.
Mereka kemjudian menganalisis lokasi serta risiko yang akan dihadapi.
BACA JUGA:Embat Saudara Sendiri! Inilah Tradisi Unik dan Aneh Suku Pedalaman Di Gorontalo
Mereka juga mendapat bantuan dari tentara lokal bernama 17-Feb Brigade.
Kedatangan Duta Besar itu dengan maksud untuk menjaga hubungan diplomatik serta menyelesaikan kekacauan yang ada.
Pada tanggal peringatan 11 tahun kejadian 11/9, Chris Stevens, Duta Besar Amerika mencurigai bahwa ada sekelompok orang yang memfoto Gedung Kedutaan.
BACA JUGA:Ungkap Cerita Mistis Gunung Batur yang Menyimpan Misteri Paling Menyeramkan di Bali
Pada malam harinya, kelompok bernama Ansar al-Sharia menyerang The Annex.
Tentara 17-Feb berhasil mereka lumpuhkan dan mereka bergerak masuk Gedung Kedutaan.
Stevens bersama Smith, ahli IT CIA, berhasil diamankan oleh pengawal kedutaan, Wickland, ke sebuah ruangan yang aman.