PAGARALAMPOS.COM - Keagungan Gunung Telomoyo menjadi saksi bisu berbagai peristiwa alam dan sejarah di sekitarnya.
Perpaduan antara statusnya yang unik sebagai gunung berapi yang tidak pernah meletus dan keindahan alamnya menjadikan Gunung Telomoyo sebagai destinasi wisata yang mempesona dan memiliki daya tarik yang tak terlupakan bagi setiap orang yang mendaki dan menjelajahinya.
Menurut catatan geologi, Gunung Telomoyo terbentuk dari sisi selatan Gunung Soropati yang mengalami erosi sejak zaman Pleistosen.
Perjalanan menuju puncak Gunung Telomoyo memakan waktu sekitar 15-30 menit jika menggunakan sepeda motor.
BACA JUGA:Luar Biasa, Indonesia Kaya Akan Budaya, Termasuk Suku Ini Malam Pertama Pernikahannya Bikin Mingkem!
Selama perjalanan, wisatawan akan mengagumi pemandangan alam yang luar biasa. Beberapa gunung di sekitarnya juga menambah keindahan panorama.
Sesampainya di puncak, pengunjung dapat bersantai dan menikmati pemandangan indah dari anjungan paralayang yang sering digunakan untuk kejuaraan paralayang.
Namun dibalik keindahan alamnya, Gunung Telomoyo juga menyembunyikan sisi misterius dan menakutkan yang sulit dijelaskan dengan akal sehat.
Ratusan tahun lalu, terjadi tragedi mengerikan di kaki Gunung Telomoyo di Dusun Sepayung, Desa Pandegan, Kecamatan Ngablak, Magelang.
BACA JUGA:Demi Pertahankan Tradisi Nenek Moyang dan Keturunan, Suku Polahi Tetap Jalankan Pernikahan Sedarah
Pada suatu malam yang dingin, saat pertunjukan wayang sedang berlangsung, angin kencang tiba-tiba bertiup dengan hebat.
Pohon-pohon tumbang, beberapa di antaranya menimpa panggung utama hingga rubuh, dan seluruh kru pewayangan yang sedang pentas tewas secara tiba-tiba.
Kejadian mengerikan itu menyisakan bekas trauma bagi masyarakat setempat.
Dusun Sepayung kemudian berganti nama menjadi Dusun Dalangan, sebagai penghormatan bagi seluruh kru pewayangan yang tewas dalam tragedi tersebut.
BACA JUGA:Oii Para Rader, Ini Merek Ban Motor Terbaik, Gasak Cuk.