BACA JUGA:Legenda Gunung Sunda, Mengupas 7 Keajaiban dan Misteri di Jantung Pulau Jawa
Lalu, kemunculan karakter Travis McKean (Harrison Gilbertson) tidak cukup istimewa untuk membuatnya menjadi sosok penyelamat untuk mereka.
Seperti film adaptasi karya Stephen King lainnya, film ini memiliki twist-twist yang membuatnya menjadi sebuah karya yang unik.
Film ini berpusat pada hubungan antara Gereja dan batu hitam yang ada di tengah padang rumput.
BACA JUGA:Suku Polahi yang Bikin Aneh, Pasalnya Miliki Tradisi Pernikahan Sedarah!
Yang membuat film ini menarik adalah penggambaran bahwa padang rumput itu seakan-akan hidup dan dapat mempengaruhi orang-orang yang masuk kedalamnya, yang ‘digerakkan’ oleh batu hitam yang ada di tengahnya.
Selain itu dimensi ruang dan waktu di dalam padang rumput menjadi tidak teratur.
BACA JUGA:Pernikahan Sedarah yang Tak Masuk Akal, Ini Dia Suku yang Dimaksud!
Sehingga orang-orang yang masuk ke dalamnya menjadi tersesat dan mengalami time loop berulang-ulang.
‘Pusat Cerita’ dari film ini adalah nama gereja yang ada di depan padang rumput tersebut.
Yaitu ‘The Church Of The Black Rock Of The Redeemer’. Dengan kuncinya dari kata Redeemer (Sang Penebus).
BACA JUGA:Pentingnya Jalan Sehat Rutin Buat Kesehatan Tubuh
Padang rumput itulah ‘sang penebus’ buat orang-orang yang masuk di dalamnya.
Adaptasi Stephen King yang tidak boleh terlewatkan: Lewat durasi yang tidak terlalu panjang, dan jalan cerita yang juga padat, tidak terlalu banyak yang bisa ditawarkan oleh film ini.
Sesuai dengan kisah aslinya, 'In the Tall Grass' menawarkan ide cerita horor yang menarik, dan lumayan menakutkan.