Menjelajahi 5 Kekayaan Budaya Indonesia yang Bersejarah dan di Diakui oleh UNESCO

Rabu 07-08-2024,19:56 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

Terdapat sekitar 60 Kajang Leko di Kampung Lamo, yang semuanya masih terjaga hingga hari ini, menjadikannya salah satu alasan mengapa disebut Kampung Lamo.

Bentuk dan Struktur Rumah Kajang Leko

Kajang Leko ditetapkan sebagai rumah adat Jambi setelah proses pencarian panjang pada tahun 1970-an.

BACA JUGA:Misteri Sacsayhuamán, Jejak Astronomi Kuno Suku Inca yang Mengejutkan di Pegunungan Andes

Rumah ini berbentuk segi panjang dengan ukuran 12×9 meter, ditopang oleh 24 tiang utama dan 6 tiang pelamban yang besar.

Rumah panggung ini dilengkapi dengan dua tangga, yaitu tangga utama di sebelah kanan dan tangga penteh.

Rumah Kajang Leko terbagi menjadi delapan ruangan yang masing-masing memiliki nama dan fungsi tersendiri: pelamban, gaho, masinding, tengah, balik melintang, balik menalam, atas/penteh, dan bawah/bauman.

BACA JUGA:10 Tradisi Khas yang Membuat Dunia Tersenyum, Inilah Kisah Unik dari Berbagai Suku dan Negara!

Rumah adat ini juga dihiasi dengan berbagai motif flora dan fauna. Motif fauna sering berbentuk ikan dan biasanya tidak berwarna, sedangkan motif flora berwujud bunga manggis, bunga jeruk, dan bunga tanjung.

Warisan Budaya Rumah Adat

Pengunjung yang datang ke Kampung Lamo bukan hanya tertarik pada bentuk Kajang Leko, tetapi juga ingin mengenal lebih jauh filosofi bangunannya. 

Rumah ini merupakan perwujudan dari cita rasa, budaya, seni, dan keyakinan masyarakat Jambi. 

BACA JUGA:Terkenal Piawai Bela Diri. Suku SiKumbang Minangkabau Miliki Sejarah Budaya Unik yang Masih Jarang Diketahui

Unsur-unsur tersebut tercermin dalam bentuk bangunan, fungsi, maupun seni ukirnya. 

Meskipun rumah bergaya modern semakin banyak, Kajang Leko masih bisa ditemukan di Kampung Lamo. 

Pemerintah setempat pun berusaha mengajukan Rumah Panggung Kajang Leko sebagai bagian dari warisan dunia UNESCO agar warisan budaya ini tetap dilestarikan.

Kategori :