Film ini juga menyajikan musik lokal dari Turki yang bervariasi, dan membuat jalan ceritanya semakin lebih hidup.
Lewat suguhan latar belakang musik tersebut, 'Paper Lives' jauh lebih emosional karena berpadu dengan adegan drama di antara Mehmet dan Ali.
BACA JUGA:Rupanya Orang Ini Pertama Kali Temukan Istana Milik Raja Airlangga, Berikut Cerita Lengkapnya!
Film ‘Paper Lives’ ini pada akhirnya masih menarik untuk ditonton.
Juga memiliki adegan berkesan ketika twist dari jalan ceritanya mulai terungkap saat berada di penghujung film.
Masih menarik meski ada aspek yang kurang mendalam.
BACA JUGA:Mengulik Misteri Gunung Muria, dengan Kisah Air Tiga Rasa di Dataran Tinggi Jawa Tengah
Meskipun ‘Paper Lives’ mempunyai jalan cerita yang menarik, dan ending yang memilukan, separuh film ini nyatanya sedikit terlalu kurang mendalam, dan cenderung dipaksakan juga.
Sebagian besar karakter di dalam ‘Paper Lives’ memiliki latar belakang yang tragis.
Dan hal itu dirasa masih masuk akal mengingat keadaan mereka yang suram.
BACA JUGA:Dibilang Aneh Tapi Nyata, Inilah Tradisi Perkawinan Sedarah Suku Polahi, Simak Penjelasannya Disini!
‘Paper Lives’ menunjukkan mereka semua bahagia, dan riang meski ada kekhawatiran yang selalu menyelimuti pikiran serta perasaan mereka.
Hal yang disayangkan muncul ketika tragedi mereka hanya dieksplorasi melalui dialog-dialog singkat saja.
Tidak ada ruang lebih untuk para penonton memahami penderitaan yang sebenarnya mereka alami.
BACA JUGA:Unik Sihh, Tapi Suku ini Punya Tradisi Pernikahan Sedarah, Jadi bisa Nikah Sama Ibu Sendiri
Mereka tampaknya dimaksudkan hanya untuk menarik hati penonton saja tanpa memiliki kedalaman latar belakang karakter, khususnya para pemungut sampah yang bekerja dengan Mehmet.