Teknologi transmisi seluler 6G secara teori 10-20 kali lebih cepat dibandingkan 5G. Namun gangguan tersebut menjadi sangat lemah ketika mencapai permukaan.
Dalam pengujian tersebut, sensor terahertz menangkap riak buatan dengan amplitudo berkisar antara 10 hingga 100 nanometer, tergantung pada kondisi laut.
Tim mengatakan hasilnya merupakan keajaiban baik perangkat keras maupun perangkat lunak. Frekuensi gelombang terahertz yang tinggi membuatnya sangat sensitif.
BACA JUGA:Inilah 7 Candi dan Kuil Termegah di Dunia, Indonesia Salahsatunya
Para ilmuwan Cina mengatakan mereka juga telah mengembangkan algoritma pertama di dunia yang dapat secara efektif mengidentifikasi riak-riak berukuran nanometer di lautan yang bergoyang.
Dengan mendeteksi sinyal getaran permukaan yang diinduksi secara akustik, informasi yang disampaikan oleh sumber suara bawah air dapat dibalik,” kata tim tersebut.
Hasil uji laut menunjukkan teknologi terahertz “memiliki resolusi sinyal tinggi” untuk komunikasi lintas-media, yang masih menjadi tantangan bagi kekuatan angkatan laut.
Teknologi 6G telah digunakan dalam eksperimen komunikasi jarak dekat terpisah antara air dan udara, yang juga membuahkan hasil yang sukses. (*(