Dalam satu hari ada seorang yang menyalahi larangan itu, dia juga selanjutnya sakit di perut sesudah minum air di jam 12. Jadi menghargailah tuan-rumah di situ sebab kita hanya tamu bila ingin pulang dengan selamat.
3. Misteri Pohon Bolong
Kehadiran pohon bolong dengan diameter besar itu ada disamping kanan jalur pendakian, atau persisnya antara
jalur pos III ke arah shelter I. Jalur yang dilalui dari pintu rimba sampai hingga di shelter II adalah jalur yang bervegetasi hutan lebat.
Porter di Gunung Kerinci barusan, yang bernama tidak saya ingat, menjelaskan, beberapa pendaki yang menyaksikan pohon bolong itu disarankan tidak stop untuk makan, beberapa foto, atau buang air.
BACA JUGA:Bikin Geleng Kepala, Tradisi Pernikahan ini Sangat Tak Lazim untuk Dilakukan
Kabarnya pohon bolong itu, dahulunya pernah jadi tempat untuk simpan mayat pendaki yang wafat.
4. Naga Raksasa
Legenda naga raksasa di Gunung Kerinci terkait dengan terciptanya danau dan sungai di teritori ini. Kabarnya hidup
sepasang saudara kembar yatim piatu namanya Calungga dan Calupat. Dalam satu hari Calungga ke hutan seorang diri dan mendapati sebuah telur besar selanjutnya mengkonsumsinya sendiri tanpa memberitahu Calupat.
Fenomena juga terjadi sesudah dia mengonsumsi telur itu, badan Calungga selanjutnya memanjang dan tumbuh sisik-sisik warna emas di sekujur badannya.
BACA JUGA:Tak Disangka! Ternyata Istana Kuno di Lamongan di Temukan Warga Pencari Rumput di Tengah Hutan
Sisa perputaran dari badan Calungga yang besar itu yang selanjutnya membuat Danau Bento dan semburan api naga membuat Sungai Muara Angin.
5. Hantu Gendong
Hantu ini kerap mengusik pendaki yang akan turun dari gunung. Menurut pembicaraan beberapa pendaki jika hantu itu selalu memberi berat ke tas yang dibawa beberapa pendaki walau sebenarnya barang bawaan yang dibawa tidak berat.
Bila beberapa pendaki rasakan tas yang dibawa makin berat karena itu mereka harus mohon maaf ke si hantu sebab tidak dapat mengantarnya keluar sebab bila tidak karena itu tas bisa menjadi makin berat dan menyebabkan pendakit itu ketinggalan kelompok dan raib.