12 Years A Slave (2013), Film Tentang Perbudakan dan Rasialisme ‘Paling Jujur’ (08)

Kamis 31-08-2023,07:21 WIB
Reporter : BV
Editor : BV

Membuat kami berpikir bahwa hampir setiap adegan di film ini layak untuk dimasukkan ke dalam majalah National Geographic. 

BACA JUGA:7 Tips ini Terbukti Efektif Buat Kamu yang Ingin Memilih Pinjaman KUR yang Tepat

Hans Zimmer yang menangani penataan musik juga membuat mood 12 Years a Slave yang menimbulkan rasa sedih dan mencekam juga terbangun dengan baik. 

Termasuk melalui sentuhan blues dan gospel pada beberapa adegannya. 

Dan siapa yang tidak merasa miris mendengar Paul Dano menyanyikan Run Nigger Run?

BACA JUGA:Jelang Porprov Dana TC Tak Juga Kunjung Cair

Overview: Breathtaking. Melalui 12 Years a Slave, sebuah potret gelap mengenai bagaimana kondisi perbudakan di Amerika saat itu direkam dengan sangat detail, gamblang, dan frontal. 

Steve McQueen dengan luar biasa mampu menggiring emosi penonton ke dalam level paling menyedihkan. 

BACA JUGA:Mengungkap Misteri Goa Gong, Kecantikan Alam yang Tersembunyi di Tanah Pacitan!

12 Years a Slave juga memiliki ensemble cast yang luar biasa bagus dan menawan. 

Dengan penghargaan khusus kepada Chiwetel Eijofor, Lupita Nyong'o, dan Michael Fassbender. 

Desain produksi, kostum, musik dan sinematografi juga terasa sangat maksimal dan ekselen. 

BACA JUGA:Tercengang, Ritual Malam Pertama Suku Ini Dilakukan Oleh yang Bukan Mempelai, Kok Bisa?

Hal-hal tersebut juga yang membuat 12 Years a Slave layak mendapatkan Best Picture tahun itu.*

Kategori :