12 Years A Slave (2013), Film Tentang Perbudakan dan Rasialisme ‘Paling Jujur’ (03)

Kamis 31-08-2023,02:26 WIB
Reporter : BV
Editor : BV

BACA JUGA:100 Persen Selesai, Besok Tol Indralaya -Prabumulih Dioperasionalkan Gratis

Seorang budak perempuan muda bernama Patsey (Lupita Nyong'o) mampu memanen kapas lebih dari 500 pon per hari dan dipuji oleh Epps. 

Istri Epps (Sarah Paulson) cemburu dan sering kali menyakiti Patsey. Epps juga berulangkali memerkosa Patsey.

Epps mengira bahwa para budak yang baru dipekerjakan telah menyebabkan munculnya wabah cacing kapas, wabah yang menurutnya dikirim oleh Tuhan. 

BACA JUGA:Hebat! Kabupaten Lahat Bakal Punya Gudang Rokok Sendiri, Bukti Nyata Inovasi Petani Tembakau

Ia menyewakan para budak tersebut kepada perkebunan tetangga saat musim panen. 

Ketika bekerja di sana, tak disangka Northup menerima kebaikan pemilik perkebunan.

Sang pemilik kebun memberinya uang koin setelah bermain biola di sebuah perayaan ulang tahun pernikahan.

BACA JUGA:Wow!Sosok Ini yang Menemukan Istana Dalam Hutan Jati Lamongan yang Merupakan Kerajaan Kahuripan Raja Airlangga

Setelah Northup kembali ke perkebunan Epps, ia memanfaatkan uang tersebut untuk membayar seorang pekerja kulit putih dan mantan pengawas perkebunan (Garret Dillahunt) untuk mengeposkan suratnya kepada temannya di New York. Si pekerja kulit putih setuju untuk membantu Northup dan menerima uangnya. 

Tetapi ternyata ia berkhianat dengan melaporkannya kepada Epps. 

BACA JUGA:Dibalik Keistimewaan Jogja, Ternyata Menyimpan Sejuta Misteri dan Cerita Kelam yang Pilu

Northup yang terdesak akhirnya mampu meyakinkan Epps bahwa laporan tersebut hanyalah kebohongan. 

Sambil menangis, Northup membakar surat yang hendak dikirimnya ke New York, satu-satunya harapannya untuk meraih kebebasan.

Sementara itu penyiksaan terhadap Patsey semakin memburuk. 

BACA JUGA:Tutup Festival Rempah Sumsel 2023, Mawardi Yahya Yakin Rempah-Rempah Sumsel Semakin Dikenal Luas

Kategori :