LAHAT, PAGARALAMPOS.COM - Upaya Dinas Perkebunan Kabupaten Lahat untuk menggeliatkan kembali perkebunan tembakau yang dimulai tahun 2022 lalu, kini mulai terlihat. Terbukti saat ini, petani tembakau di Lahat sudah bisa berinovasi, dengan memproduksi rokok sendiri.
Selain memproduksi rokok sendiri, yang bernama Rokok Arter, tahun 2024 mendatang rencananya Pemkab Lahat bakal membangun gudang rokok sendiri. Sehingga mempermudah petani untuk menjual hasil kebunnya.
Kepala Dinas Perkebunan Lahat, Vivi Anggraini SSTP MSI, melalui Kabid Produksi, Okta Dinjaya mengatakan, saat ini Kabupaten Lahat merupakan wilayah penghasil tembakau terbesar di Provinsi Sumsel. Perkebunan tembakau berada di Lahat berada di Kecamatan Merapi Selatan dan Kecamatan Muara Payang. Dengan total luasan perkebunan, seluas 40 hektar.
"Selama ini petani tembakau di Lahat memang berada di Kecamatan Merapi Selatan dan Muara Payang. Namun sudah ada beberapa petani di wilayah lain seperti di Kecamatan Jarai, ingin beralih berkebun tembakau," kata Okta, Senin (28/8/2023).
Okta menuturkan, untuk produksi tembakau di Lahat, tahun 2020 lalu sempat meredup. Karena petani kesulitan untuk menjual tembakau. Namun setelah pihaknya mendatangkan pihak dari Asosiasi Petani Tanaman Tembakau di Jawa Barat tahun 2022, petani tembakau kembali bersemangat untuk berkebun tembakau. Hasilnya, di tahun 2022 lalu, tercatat hasil produksi tembakau di Lahat bisa mencapai 23.1 ton.
"Kalau dulu pola tanam tembakau hanya berdasarkan kebiasaan saja, hasil panen akhirnya kurang berkualitas. Saat ini petani sudah diberi bibit berkualitas, dan dibina untuk pengelolaan hingga pemasarannya. Tahun ini kita pastikan hasil produksi akan lebih meningkat," tuturnya.
Sebagai bentuk dukungan Pemkab Lahat untuk menggeliatkan kembali sektor perkebunan tembakau, sejumlah bantuan telah diberikan kepada petani tembakau. Mulai dari benih, pupuk juga alat pasca panen. Seperti mesin perajang dan alat pelinting.
"Rencana kedepannya, meningkatkan penjualan. Karena itu kita berencana 2024 akan membuat gudang produksi tembakau di Kecamatan Muara Payang. Rencana itu sudah disetujui Bupati Lahat, H Cik Ujang SH," terangnya.
BACA JUGA:Miris! Begini Kondisi Pasar Lematang Lahat, Dulu Jadi Andalan Sekarang Kian Ditinggal
Disinggung soal produksi rokok asli Lahat, Okta membeberkan, Rokok Arter memang hasil produksi petani Lahat, milik Imran Sumardi, warga Desa Lawang Agung Lama. Produksi rokok tersebut sudah mengantongi izin di tingkat kabupaten. Dengan kualitas setara sama rokok kretek yang banyak beredar di Lahat.
"Sebelumnya petani hanya jual baju saja, sekarang sudah berbentuk rokok. Kalau kualitasnya diatas rokok Vigor. Karena keberhasilan ini, sejumlah warga mulai ingin berkebun tembakau. Kita yakin perkebunan tembakau di Lahat kedepan akan semakin bergeliat," ucapnya.*