Mengungkap Rahasia Candi Cetho, Kisah Kutukan, Peninggalan Kerajaan, dan Keindahan Alam

Jumat 25-08-2023,12:58 WIB
Reporter : Bodok
Editor : Bodok

Arsitekturnya yang berteras-teras ini menimbulkan dugaan tentang adanya pengaruh budaya lokal Nusantara yang menyatu dengan ajaran Hindu.

BACA JUGA:Ini Rasanya Ibu dan Saudara Kandung Sendiri, Tradisi Unik Suku Polahi, Indonesia.

Relief-relief yang ada di candi ini memiliki kemiripan dengan wayang kulit, dengan wajah yang terlihat dari samping dan tubuh yang cenderung terlihat dari depan.

Hal ini menimbulkan dugaan bahwa terdapat pengaruh sinkretisme budaya asli dengan ajaran Hindu.

Ciri khas lainnya adalah bentuk patung yang tidak menggambarkan ciri khas orang Jawa, melainkan mirip dengan orang Sumeria atau Romawi.

Hal ini menimbulkan hipotesis bahwa Candi Cetho mungkin sudah ada sebelum masa Kerajaan Majapahit, yang lebih dikenal dengan penggunaan bata merah dan relief yang lebih kompleks.

BACA JUGA:Sejarah Pilu Pernikahan Sedarah Suku Polahi, Ternyata Keturunnya Seperti Ini Jadinya

3. Tempat Pertapaan dan Spiritualitas

Candi Cetho tidak hanya menjadi bukti arsitektur megah masa lalu, tetapi juga memiliki makna spiritual di dalamnya.

Berdasarkan prasasti aksara Jawa yang ditemukan di dinding, candi ini dibangun sebagai tempat perawatan dan tempat pembebasan dari kutukan.

Tempat ini berfungsi sebagai tempat pertapaan bagi penganut kepercayaan asli Jawa, atau Kejawen.

4. Mitos dan Makna Arca

Candi Cetho juga menyimpan beragam arca yang memiliki makna dan mitos tersendiri.

BACA JUGA:Pernikahan Suku Ini Sangat Aneh, Masa Iya Malam Pertama Harus Begini...

Arca garuda dan kura-kura, misalnya, menggambarkan cerita Samudramanthana dan Garudeya yang berbicara tentang kutukan dan pengampunannya.

Arca phallus dan vagina dapat diartikan sebagai lambang kelahiran kembali setelah pengampunan dari kutukan.

Kategori :