BACA JUGA:Keindahan Bak Surga yang Dimiliki Gunung Prau, Inilah Faktanya!
Keluarga Coslaw memutuskan untuk mengadakan pesta di halaman belakang mereka sendiri.
Kemudian mengundang saudara laki-laki ibu Nan yang pecandu alkohol, Red.
Red memberi Marty kursi roda/sepeda motor yang dibuat khusus, yang dia juluki ‘Silver Bullet’ (Peluru Perak), serta setumpuk kembang api agar dia bisa merayakannya sendiri.
BACA JUGA:Meski Sangat Nikmat! Namun Tradisi Ini Bikin Ga Mood Saat Malam Pertama!
Marty menggunakan ‘Silver Bullet’ untuk keluar di tengah malam ke jembatan tempat dia menyalakan kembang api.
Kembang api menarik perhatian manusia serigala, dan itu menghadapkannya, tapi dia kabur setelah meluncurkan roket ke mata makhluk itu.
Marty meminta bantuan Jane untuk mencari seseorang yang matanya baru saja terluka atau hilang.
Dia lantas menemukan bahwa Pendeta Lowe kehilangan mata kirinya.
Menyadari bahwa tidak ada orang dewasa yang akan mempercayai ceritanya, Marty mulai mengirimkan catatan anonim kepada Pendeta Lowe.
Yang memberitahunya bahwa dia tau siapa dia, dan bahwa dia harus bunuh diri untuk menghentikan pembunuhan.
BACA JUGA:6 Fakta Gunung Prau, Jejak Sejarah dan Keindahan Alam Tersembunyi
Lowe mencoba mengusir Marty dari jalan raya dengan mobilnya.
Ketika Marty terjebak di bawah jembatan tertutup tertutup, Lowe, yang kondisinya telah merusak kewarasannya, mencoba merasionalisasi pembunuhan yang dilakukannya sebagai perbuatan Tuhan.
Lowe meminta maaf dan bergerak untuk membunuh sampai Marty meminta bantuan dari seorang pejalan kaki.