Kini, pancaran air yang dahsyat itu tidak pernah berhenti mengalir, menjadi dasar terbentuknya danau yang indah dengan debit mencapai 2500 liter per detik.
Debit air yang melimpah ini menjadi sumber irigasi dan MCK bagi warga sekitar dan menjadi sumber utama air bersih bagi PDAM Kota Probolinggo.
Nama "Ronggojalu" sendiri berasal dari dua tokoh dalam legenda tersebut, yaitu Mbah Ronggo dan Mbah Jalu.
Namun, menurut Mbah Karto, yang merupakan juru kunci generasi keempat, nama-nama ini mungkin telah berubah seiring berjalannya waktu. Ia hanya mengetahui nama "Tole" sebagai salah satu tokoh dalam legenda tersebut.
BACA JUGA:Logam Mulia Jadi Bukti Kekayaan Alam Gunung Padang, Dari Mana Sumbernya? Ini Kata Peneliti!
Namun, sayangnya, pesona Ronggojalu semakin meredup. Mitos-mitos mistis yang mengelilinginya telah membuat banyak orang enggan untuk mengunjunginya.
Dulu, danau ini diyakini memiliki aura mistis yang menakutkan, namun seiring berjalannya waktu, aura itu mulai meredup.
Menurut Mbah Karto, banyak orang dulunya meninggal karena mencoba mengambil air di danau ini.
Kini, keindahan alami Ronggojalu dipengaruhi oleh kurangnya perawatan dan bahkan penyalahgunaan tempat.
Meski tiket masuk hanya seharga 5000 rupiah, destinasi ini telah mengalami kemunduran dalam hal perawatan fasilitas dan wahana.
Namun, di tengah segala kendala ini, Ronggojalu tetap menjadi saksi bisu dari legenda danau yang begitu mengagumkan, mengajak kita untuk merenung dan menghormati keajaiban alam yang mampu menginspirasi dan menceritakan kisah-kisah tak terlupakan.*
Source: https://yoursay.suara.com/ - Berwisata ke Ronggojalu, Telaga Alami Probolinggo yang Eksotis dan Mistis