PAGARALAMPOS.COM - Suatu tempat di desa yang banyak jandanya tinggal disebut desa janda. Istilah kampung janda bukanlah fenomena baru di Indonesia.
Namun, keberadaan desa janda banyak menarik perhatian dan menjadi topik perdebatan hangat di masyarakat Indonesia.
Karena kehidupan kampung janda memiliki cerita yang menarik dan unik, namun membawa berbagai masalah dan kesulitan.
Awal mula disebut Kampung Janda karena ada beberapa orang hebat dan orang kaya kawin dengan perempuan di sini untuk dijadikan istri muda atau istri simpanan.
BACA JUGA:Dipenuhi Kaum Nikah Siri? Ternyata Ada Kampung Seperti Ini Di Indonesia
Mereka juga diberikan fasilitas seperti rumah, mobil dan tempat usaha.
Tak hanya itu, pengiklan jasa nikah instan juga banyak membuka tarif dengan proses mudah dan sesuai kaidah agama.
Seperti jasa yang disediakan di Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor dan sejumlah wilayah sekitar Bogor.
Sebut saja Ika, penyedia jasa nikah siri, Ia mengklaim jika pelaksanaan pernikahan bisa di mana saja, tergantung keinginan calon mempelai.
BACA JUGA:Jelajahi Gunung Kidul, Mitos Pulung Gantung hingga Pasar Gaib Pantai Greweng
"Saya jamin kerahasiaannya, wali dan saksi sudah cukup menjadi syarat sah nikah sesuai syariat agama. Nanti dapat sertifikat nikah,” ujarnya.
Baginya, tidak ada syarat khusus untuk nikah siri, bahkan, dia tak perlu mengetahui status calon mempelai yang akan dinikahkan.
“Kalau boleh, ya, tunjukkan KTP. Tidak pun, tak apa-apa. Tarifnya cukup Rp2,5 juta,” terangnya.
Tak hanya itu, di Kampung Wangun 3 Cileungsi, Desa Karangtengah, Kecamatan Babakanmadang juga terkenal dengan sebutan Kampung Siri.
BACA JUGA:Tak Hanya Kampung Janda, Ternyata di Indonesia Ada Kampung Nikah Siri Juga Loh