Beberapa di antaranya termasuk hama tikus yang dipercayai sebagai jelmaan prajurit Nyi Roro Kidul, penguasa laut selatan.
Meskipun hama tikus merusak pertanian, sebagian masyarakat memilih untuk tidak mengusirnya karena keyakinan bahwa hama ini memiliki asal-usul mistis.
Ritual adat seperti "Den Baguse" dilakukan untuk menjaga tanaman dengan cara yang dianggap tidak membunuh atau meracuni hewan tersebut.
Salah satu tempat dengan mitos kental adalah Kampung Pitu, sebuah kampung terpencil di sebelah timur Gunung Api Purba Nglanggeran.
BACA JUGA:Mengungkap Rahasia Portal Cahaya di Candi Sukuh: Mitos atau Fakta?
Asal-usul kampung ini dikaitkan dengan Eyang Iro Kromo, yang memenangkan sayembara Keraton Yogyakarta dan mendapatkan tanah.
Di kampung ini, hanya boleh dihuni tujuh kepala keluarga, dan pelanggaran terhadap peraturan ini dipercayai akan membawa malapetaka.
Selain itu, ada mitos terkait pohon resan atau pohon besar yang disakralkan oleh masyarakat Gunungkidul.
Pohon Kepuh, salah satu jenis pohon resan, dipercaya disukai oleh gendruwo, makhluk gaib dalam kepercayaan Jawa.
BACA JUGA:Seperti Apa Mitos dan Fakta Seputar Portal Cahaya di Candi Sukuh? Simak Ulasannya
Meskipun ada kepercayaan terkait pohon ini, sebagian besar masyarakat enggan menanamnya karena mitos yang menyertainya.
Pantai Greweng, salah satu pantai yang memukau di Gunungkidul, juga memiliki cerita mistis yang menarik. Konon, terdapat pasar gaib di sekitar gua di pantai ini.
Tamu dilarang mengambil barang di sekitar gua tersebut karena dianggap akan mendatangkan gangguan dari "penunggu".
Meskipun skeptis, sebagian masyarakat masih percaya pada pesan tersirat di balik mitos-mitos ini, yang dianggap memiliki tujuan untuk kebaikan dan mempertahankan hidup manusia.
BACA JUGA:Menguak Mitos Sumpah Pocong! Apa Kata Islam Tentang Praktik Ini?
Kabupaten Gunungkidul bukan hanya sebatas destinasi wisata alam yang indah, tetapi juga memiliki kisah-kisah mistis yang mengikat erat budaya dan kepercayaan masyarakatnya.