Kaum Ad awal adalah pengganti umat Nabi Nuh dan merupakan kaum pertama yang menyembah berhala setelah banjir besar.
Mereka menyembah berhala bernama Shamad, Shamud, dan Huran. Kaum Ad kedua ada setelah kaum Ad awal hancur.
Nabi Hud di utus pada kaum Ad awal. Kaum Ad kedua berasal dari Qahthan dan Saba’ di wilayah Yaman.
Beberapa pendapat sejarawan mengatakan bahwa kaum Ad kedua adalah kaum Tsamud. “Dan sesungguhnya Dialah yang telah membinasakan kaum Ad awal.” An-Najm (53): 50
BACA JUGA:Misterius Dan Bersejarah! Inilah Penemuan Istana Dalam Hutan Terbesar Di Lamongan Jawa Timur
Dalam riwayat tentang utusan kaum Ad yang pergi ke Makkah, terdapat beberapa pendapat.
Muhammad bin Ishaq berpendapat bahwa mereka adalah kaum Ad yang sama dengan kaum yang di dakwahi Nabi Hud.
Di katakan bahwa Hud dan pengikutnya telah berpindah ke tempat lain sehingga tidak terkena azab.
Muhammad bin Ishaq melanjutkan bahwa kaum Ad yang ada di Makkah selamat dan keturunan mereka yang kemudian di kenal sebagai kaum Ad akhir.
BACA JUGA:Geger Penemuan Istana Seluas 5 Hektar Di Lamongan, Ini Penjelasan Lengkapnya!
Ibnu Katsir berpendapat bahwa riwayat tersebut membicarakan mengenai kaum Ad kedua.
Hal ini di sebabkan bahwa dalam riwayat tersebut di sebutkan mengenai Makkah, padahal Makkah baru di bangun pada masa Ibrahim.
Gaya bahasa dari syair yang di lantunkan Mu’awiyah bin Bakr juga bukan ciri khas kaum Ad awal.
Juga di sebutkan pula bahwa awan itu membawa api yang buruk, padahal kaum Ad awal di binasakan dengan angin dingin yang sangat kencang.
Ibnu Katsir juga berpendapat bahwa kaum Ad yang di sebutkan dalam surah Al-Ahqaf adalah kaum Ad kedua, sedangkan kaum Ad yang di kisahkan dalam surah lain adalah kaum Ad awal.
Di sebutkan dalam kisah suku Badui bahwa raja dari kaum Ad memiliki istana tempat kediaman para wanita dan kuda-kudanya, kemudian mereka semua di hancurkan dengan api dari langit atas perbuatan dosa mereka.