PAGARALAMPOS.COM - Jika kita melihat sejarah dunia, jalan untuk menjadi budak telah dilalui oleh berbagai peradaban dengan berbagai perlakuan yang tidak manusiawi.
Namun, Islam hadir dengan visi yang berbeda.
Dalam Islam, budak dinaikkan derajatnya dan diperlakukan dengan bermartabat, bahkan sebagai saudara.
Pada artikel kali ini akan dibahas tentang kisah seorang budak wanita bernama Mariah Al-Qibtiyah yang menjadi istri Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.
Mariah Al-Qibtiyah adalah seorang budak yang dipersembahkan oleh Raja Muqawqis dari Mesir kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.
BACA JUGA:Apa Benar Para Kaum Ad yang Telah Membangun Piramida? Ternyata Suku Kuno Wilayah Yaman jadi Buktinya
Kisah Mariah dimulai ketika Nabi mengirim surat kepada Raja Mukawqis melalui utusan Hatib bin Balta'ah, mengajaknya masuk Islam.
Meskipun Raja Mukawqis senang menerima surat itu, dia menolak undangan Nabi.
Namun, Raja Mukawqis memberikan banyak hadiah kepada Rasulullah, termasuk tiga hamba sahaya Mariah, saudara perempuannya Shirin, dan seorang pria bernama Maburi.
Di tengah perjalanan mereka menuju Madinah, ketiga budak tersebut merasa sedih meninggalkan kampung halaman mereka di Mesir.
BACA JUGA:Berikut Adalah Ciri-ciri Atlantis, Kota yang Hilang dari Peradaban Kuno
Khatib, utusan Rasulullah, menghibur mereka dengan menceritakan tentang keindahan agama Islam, dan akhirnya mereka menerima Islam dengan ikhlas.
Setibanya di Madinah, Rasulullah memutuskan untuk mengambil Mariah sebagai budaknya
Dia menikahi Mariah Al-Qibtiyah, yang menjadi satu-satunya istri Rasulullah yang berasal dari Mesir.
Meskipun Mariah adalah bekas budak, Rasulullah memperlakukan dia dengan penuh kasih sayang dan tidak membedakan antara Mariah dengan istri-istrinya yang lain.