PAGARALAMPOS.COM - Ratu Tribhuwana Tunggadewi dikenal sebagai seorang ratu perempuan yang berani dan gigih dalam memimpin Kerajaan Majapahit pada masa lalu.
Sebagai putri Raden Wijaya, pendiri dan raja pertama Majapahit, Tribhuwana Tunggadewi memiliki bekal kekuasaan dan keberanian yang diwarisi dari ayahnya.
Pada masa pemerintahannya, ia menjalin hubungan yang erat dengan Gajah Mada, seorang tokoh penting dalam pemerintahan Majapahit.
Gajah Mada mendapatkan kepercayaan penuh dari ratu untuk menempati posisi paling bergengsi di dalam pemerintahan, sehingga membantu terlaksananya misi besar Tribhuwana Tunggadewi.
BACA JUGA:Waw, 3 Ton Logam Mulia Ditemukan Para Arkeolog di Gunung Padang, Peradaban Manusia Atau Alien-kah?
Salah satu misi terkenalnya adalah Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Gajah Mada di hadapan Ratu Tribhuwana Tunggadewi.
Melalui sumpah ini, mereka berkomitmen untuk tidak merasakan kenikmatan duniawi sebelum berhasil mempersatukan Nusantara di bawah naungan Kerajaan Majapahit.
Dengan tekad yang kuat, ratu dan timnya berhasil memulai ekspansi ke luar Jawa, termasuk menaklukkan Bali dan kerajaan-kerajaan di kawasan lainnya.
Tribhuwana Tunggadewi juga dikenal sebagai tokoh yang membangun dasar-dasar politik kenegaraan Majapahit, sehingga pemerintahannya memperluas pengaruh Majapahit hingga ke pelosok Nusantara.
wanita agung zaman majapahit--internet
BACA JUGA:Indonesia, Peradaban Apa di Gunung Padang dan 3 Ton Logam Mulia Ditemukan Para Arkeolog?
Keberaniannya dan kecakapannya dalam memimpin menjadikan Majapahit semakin berkembang pesat di bawah kepemimpinannya.
Gajah Mada juga berperan penting dalam masa pemerintahan Ratu Tribhuwana Tunggadewi, membantu menjaga stabilitas negara dan menyelesaikan pemberontakan yang terjadi.
Namun, pada tahun 1350 Masehi, Tribhuwana Tunggadewi memutuskan untuk melepaskan tahtanya setelah sang ibunda, Gayatri, meninggal dunia.
Majapahit pada saat itu sedang dalam kegemilangan, dan Tribhuwana Tunggadewi meyakini bahwa amanat ibundanya telah terpenuhi.