Upacara pernikahan dimulai dengan penyerahan seperangkat benda pusaka, seperti panah, parang, dan tombak, yang dilakukan oleh pihak keluarga perempuan kepada pihak keluarga laki-laki.
Sebagai balasannya, pihak keluarga laki-laki juga akan memberikan hal yang sama sebagai tanda penerimaan calon pengantin perempuan sebagai bagian dari keluarga mereka.
Upacara ini kemudian dilanjutkan dengan mempersembahkan cerutu, yang dihisap oleh masing-masing mempelai.
Cerutu ini akan diberikan oleh tetua adat kepada kedua mempelai sebagai simbol dari doa dan harapan agar mereka selalu bahagia dalam bahtera rumah tangga mereka.
BACA JUGA:Indonesia, Situs Gunung Padang, Temuan Reaktor Kuno yang Mengguncang Dunia Arkeologi?
Setelah upacara doa, kedua mempelai saling menyuapi ubi, dan acara pernikahan diakhiri dengan makan-makan bersama keluarga besar.
5. Meneruskan Warisan Budaya
Tradisi pernikahan Suku Biak merupakan bukti nyata bagaimana suku ini berusaha untuk mempertahankan dan menghormati budaya serta adat istiadat mereka.
Di era teknologi modern seperti saat ini, tradisi ini tetap dijaga dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Keberlanjutan tradisi pernikahan Suku Biak menjadi salah satu aset berharga bagi bangsa Indonesia dalam menjaga keberagaman budaya yang ada di tanah air.
Semoga tradisi ini terus dilestarikan dan menjadi bagian penting dalam perluasan kerukunan dan persatuan antarsuku di Papua, Indonesia.
Nah bagaimana, menarik bukan?. Tentunya dengan adanya perbedaan budaya dan tradisi yang ada di negara kita tercinta menjadi simbol keberagaman serta keunikan yang dimiliki Indonesia.*