Datu Tuan menangis dan menyesal, kemudian segera menjemput permaisuri ke Bali.
Akhirmya mereka kembali ke istana, tiada dendam dengan Sanggar Tutul dan hidup damai.
Datu Tuan menyerahkan tahta kerajaan kepada Raden Nuna Putra Janjak.
Kemudian, Datu Tuan menyepi di gunung diiringi Dewi Rinjani.
Di puncak gunung itu mereka bersemedi dan Dewi Rinjani diangkat oleh para jin untuk dijadikan ratu. Sejak saat itulah gunung tertinggi di pulau Lombok tersebut dinamakan Gunung Rinjani.*