Waw, Situs Gunung Padang Juga di temukan Reaktor Pembangkit Tenaga Hidro-elektrik, Selain Pasir Peredam Gempa

Kamis 27-07-2023,09:05 WIB
Reporter : Almi
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM -  Pasir peredam gempa yang ditemukan di Situs Gunung Padang, Jawa Barat, Indonesia ini berfungsi atau bekerja dengan cara mengabsorbsi atau meredam energi yang dihasilkan oleh gempa bumi.

Sehingga mengurangi amplitudo (besaran) dan durasi getaran yang diterima oleh struktur bangunan. Hal ini membantu mencegah kerusakan lebih lanjut dan potensi keruntuhan bangunan selama gempa terjadi. Material pasir ini dipilih karena memiliki sifat yang efektif dalam meredam getaran, serta mudah didapatkan dan relatif murah.

Pasir peredam gempa ini kemudian ditempatkan di bawah fondasi bangunan atau di dalam struktur bangunan sebagai langkah pencegahan dan perlindungan.

BACA JUGA:Waw, Salain Temukan Logam Mulia, Situs Gunung Padang ada Pasir Peredam Gempa, Bangunan Apa yang Dilunding? Penggunaan pasir peredam gempa merupakan salah satu cara rekayasa gempa yang populer untuk meningkatkan keamanan dan ketahanan bangunan terhadap guncangan gempa bumi, terutama di daerah rawan gempa.

Nah, Banguan apa yang dilindungi oleh pasir peredam gempa ini apakah reaktor pembangkit tenaga hidro-elektrik.

waw, ini cukup menarik untuk dibahas dan peneliti harus mencari tahu kegunannya. Simak ceritanya yuk kawan-kawan.

Gunung Padang, sebuah situs megalitikum yang terletak di sekitar Cianjur, Jawa Barat, telah menjadi pusat perhatian dalam penelitian arkeologi dan geologi.

BACA JUGA:Temukan 3 Ton Logam Mulia Hingga Pasir Peredam Gempa, Bangsa Apa yang ada di Situs Gunung Padang?

Situs ini menawarkan artefak dan struktur yang menarik, termasuk sebuah benda yang disebut sebagai Kujang Gunung Padang. Namun, temuan ini telah memicu meluasnya kalangan ahli.

Kujang Gunung Padang adalah sebuah benda yang memiliki bentuk mirip senjata, dengan bagian pegangan seperti pinggang dan bagian bilah yang bifasial, artinya kedua sisinya memiliki ketajaman yang sama.


--

Benda ini terbuat dari batu dan ditemukan di lokasi yang diyakini telah dihuni sejak minimal 5200 SM. Artefak ini menarik perhatian peneliti, terutama karena kemiripannya dengan senjata suku Sunda tradisional, kujang.

Erick Rizky, seorang peneliti di Gunung Padang, dan DR Ali Akbar, seorang arkeolog dari Universitas Indonesia, awalnya menyebut benda ini sebagai Kujang Gunung Padang.

BACA JUGA:Teras Gunung Padang, Dikelilingi Tembok Batu Mencapai 10 meter, Ayo Apa yang Dilindungi-Nya?

Namun, pendapat ini tidak diterima secara universal oleh ahli arkeologi dan geologi di luar tim tersebut.

Kategori :