Empatpuluh Tujuh Ronin, Teladan Kesetiaan Samurai Terhadap Majikannya di Abad 18 Jepang (06)

Rabu 26-07-2023,00:04 WIB
Reporter : BV
Editor : BV

Kisah 47 ronin ini sendiri telah dibuat dalam banyak literatur dan versi. 

BACA JUGA:Empatpuluh Tujuh Ronin, Teladan Kesetiaan Samurai Terhadap Majikannya di Abad 18 Jepang (04)

Demikian epiknya kisah ini, sehingga Hollywood memutuskan untuk membuat filmnya  -dengan penafsiran bebasnya yang ngawur. 

Mungkin tim produksi 47 Ronin berkumpul di satu meja, then some idiot-guys came out with these stupid ideas: “Let’s make this story as a fantasy version!” 

BACA JUGA:Empatpuluh Tujuh Ronin, Teladan Kesetiaan Samurai Terhadap Majikannya di Abad 18 Jepang (05)

Maka brainstorming itu menepikan kisah otentiknya dan menambahkan elemen-elemen yang menjadi kesukaan Hollywood:

Yup, penyihir cantik, kisah cinta si putri dan orang terbuang, naga, troll, weird creature that looks like an alien, monster, dan serigala jadi-jadian yang membuatmu teringat serigala di music video Yivis –What the Fox Says. Seriously, these stupid ideas really ruined the story.

BACA JUGA:Waspada! Inilah 4 Tanda Kampas Rem Mobil Harus Diganti! Ini Penjelasan Lengkapnya

Cerita 47 Ronin sebenarnya sudah merupakan kisah epik nan heroik, yang mampu menggetarkan jiwa siapa saja yang mendengar kisah kepahlawanan ini. 

Dan tentu saja saya berharap bahwa kisah ini dapat digambarkan seakurat mungkin, bukan dirusak dengan fantasi-fantasi yang konyol. 

Seandainya memang 47 Ronin hendak diceritakan bebas dengan nuansa fantasi, eksekusinya begitu buruk, saya merasa bahwa ‘makhluk-makhluk’ ajaib di film ini tidak nyambung. 

BACA JUGA:Berikut 5 Tradisi Aneh Suku di Indonesia, Dianggap Tabu Tapi Itu Budaya Adat, Apa Aja Itu!

Antara satu karakter dengan karakter lainnya tidak ada korelasi yang terhubung.

Dan sejujurnya saya merasa makhluk-makhluk ajaib di film ini tidak ada nuansa Jepangnya sama sekali. 

Sejak kemunculan makhluk monster -nggak jelas- di menit-menit pertama, saya sudah tau film ini sudah gagal dalam mengemas kisah ini dengan pendekatan fantasi. 

BACA JUGA:Gunung Padang, Menengok Kekayaan Budaya dan Arkeologi yang Mendalam, Apakah Atlantis yang Hilang?

Kategori :