PAGARALAMPOS.COM - Sebagian orang percaya bahwa kerajaan Medang Kamulan mungkin berdiri di pulau Jawa, tetapi hingga saat ini belum ada bukti konkret yang mengonfirmasi keberadaannya. Kisah ini sering muncul dalam mitos atau legenda, terutama dalam cerita pewayangan.
Nama "Medang Kamulan" berasal dari kata "Mdhang" yang artinya "Madya Ng" atau "Abad Pertengahan", dan "Andalan" yang berarti "Pertama".
Dalam cerita, nama ini dipilih setelah Pulau Jawa dipaku pada tempatnya dan menjadi layak huni. Namun, awalnya pulau ini dihuni oleh ras denawa (monster) barbar yang suka menindas dan memangsa manusia.
Meskipun dalam kisah tersebut Medang Kamulan sering dikaitkan dengan mitos atau legenda, sebenarnya peradaban ini merupakan fakta sejarah yang nyata dan bukan sekadar cerita khayalan. Beberapa orang Barat dan Yunani bahkan mengaitkan era besar ini dengan "Atlantis".
BACA JUGA:Gunung Padang, Salahsatu Temuan Reaktor Alam Kuno di Muka Bumi, Analisa Peneliti Sepeti Ini!
Meskipun begitu, hingga saat ini belum ada bukti arkeologis yang pasti tentang keberadaan dan sejarah kerajaan Medang Kamulan di pulau Jawa.
Dalam cerita turun-temurun disebutkan bahwa desa Banjarejo pernah dianggap sebagai wilayah kekuasaan Prabu Dewata Cengkar dan Ajisaka.
Diperintah oleh seorang raja raksasa bernama Prabu Dewata Cengkar, seorang raja raksasa yang lalim yang memiliki kebiasaan memakan orang dan rakyatnya
Konon kedatangan Aji Saka dimulai setelah ia berhasil menduduki tanah Jawa. Tulisan India Kuno menyebutkan bahwa orang pertama yang menginjakkan kaki di Jawa adalah Aji Saka.
Hal ini menimbulkan anggapan bahwa Aji Saka dan para pengawalnya adalah keturunan Jawa.
BACA JUGA:Sulit Dipercaya! Al-qur'an Buktikan Piramida Dibangun Oleh Raksasa, Kaum Ad jadi Saksinya
Legenda Aji Saka berasal dari negeri antah berantah bernama Bumi Majeti. Namun ada juga masyarakat yang mempercayai bahwa Aji Saka adalah keturunan suku Shaka di India.
Dia digambarkan sebagai pemuda sakti yang memiliki keris pusaka dan sorban ajaib. Pemuda ini adalah pribadi yang suka menolong orang yang tertindas.
Kisah paling terkenal dari Aji Saka adalah kemenangannya melawan Prabu Dewata Cengkar di Kerajaan Medang Kamulan. Dewata Cengkar gemar memakan daging manusia yang meresahkan penduduk sekitar.
Sebelum pergi ke Medang Kamulan, Aji Saka meninggalkan keris pusakanya di Gunung Kendeng agar dijaga oleh pengawalnya, Sembada.