BACA JUGA:Suku Apakah Yang Ada Di Gunung Padang? Sehingga Miliki Penemuan Yang Hebohkan Dunia Arkeologi
Jejak Megalitikum di Kota Pagar Alam
--
Jejak megalitikum di wilayah Kota Pagar Alam sangatlah melimpah.
Batu-batu besar, arca, dolmen, dan rumah batu merupakan bagian dari cagar budaya yang terawat baik oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pagar Alam, dengan adanya juru pelihara (Jupel) yang ditunjuk oleh pemerintah untuk menjaga situs-situs ini.
Namun, sayangnya, ada beberapa situs cagar budaya yang rusak akibat faktor alam atau bahkan tuntutan hukum oleh masyarakat setempat.
Meskipun sudah banyak yang terjaga, diyakini masih banyak situs megalitikum lain yang belum ditemukan dan bisa saja terkubur dalam kedalaman tanah.
Beberapa penemuan megalitikum terjadi secara tidak sengaja saat penduduk lokal menggali tanah untuk bercocok tanam atau berkebun.
Penyebaran Ajaran Islam di Pagar Alam
--
Seiring dengan jejak megalitikum, Kota Pagar Alam juga memiliki sejarah penyebaran ajaran Islam yang kaya.
Salah satu bukti yang paling signifikan adalah Masjid Perdipe, yang dibangun oleh Puyang Awak pada tahun 1479 Masehi.
Masjid ini dianggap sebagai masjid tertua di wilayah Jagat Besemah, Libagh Semende Panjang, dan Sumatera Bagian Selatan.
BACA JUGA:Sejarah 3 Pendekar Sakti di Nusantara Hilang Tanpa Jejak, Yuk Simak Ini Namanya
Dalam catatan sejarah, terdapat bukti bahwa pada tahun 1072 Hijriyah (1650 Masehi), ada seorang tokoh 'Ulama bernama Syech Nurqodim al-Baharudin, yang dikenal sebagai Puyang Awak, yang mendakwahkan Islam di dataran Gunung Dempo, Sumatera Selatan.