Gereja Santo Mikael di Tanjung Sakti, Saksi Bisu Perkembangan Agama Katolik di Sumatera Selatan!

Senin 17-07-2023,08:18 WIB
Reporter : Almi
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM -  Gereja Santo Mikael di Tanjung Sakti, Saksi Bisu Perkembangan Agama Katolik di Sumatera Selatan,  Gereja Santo Mikael tepatnya berada di Desa Pajar Bulan, Tanjung Sakti, Kabupaten Lahat.

gereja ini menjadi saksi bisu perkembangan agama Katolik di Sumatera Selatan. Dibangun pada 19 September 1898 oleh Pastor Jan Van Kamper SCJ, gereja ini telah berdiri kokoh selama lebih dari seratus tahun.

Bangunan sederhana ini menjadi tempat yang sejuk dan sempurna untuk beribadah, serta menjadi salah satu gereja tertua se-Sumatera Selatan. Tanjung Sakti juga dikenal sebagai pusat sejarah agama Katolik di Sumsel pada masa kolonial. Ada dua gereja tertua di Sumsel, di Desa Pajar Bulan dan Pagar Jati, Kecamatan Tanjung Sakti Pumi ini.

BACA JUGA:Tradisi Tak Biasa, Kontroversi Adat Perkawinan 5 suku Indonesia!

Gereja Santo Mikael di Desa Pajar Bulan, Tanjung Sakti, Kabupaten Lahat, menjadi saksi bisu perkembangan agama Katolik di Sumatera Selatan.

Dibangun pada 19 September 1898 oleh Pastor Jan Van Kamper SCJ, gereja ini telah berdiri kokoh selama lebih dari seratus tahun, dan tahun ini memperingati usianya yang ke-123.

Bangunan sederhana ini menjadi tempat yang sejuk dan sempurna untuk beribadah, serta menjadi salah satu gereja tertua se-Sumatera Selatan.

Tanjung Sakti juga dikenal sebagai pusat sejarah agama Katolik di Sumsel pada masa kolonial.

BACA JUGA:Tradisi 'Enak-enak' Suku Indonesia, Nomer 1 Mengundang Kontroversi? Cek!

Dua gereja tertua di Sumsel, di Desa Pajar Bulan dan Pagar Jati, Kecamatan Tanjung Sakti Pumi, masih berdiri megah dan belum banyak mengalami perubahan sejak didirikan pada tahun 1932.

Namun, di balik keindahan bangunan ini, tersimpan cerita pilu umat jemaat pada masa penjajahan Katolik Jepang.


--

Pada masa penjajahan Jepang, tentara Jepang menuduh jemaat Tanjung Sakti sebagai antek Bendala yang dulu menjajah Indonesia.

Akibatnya, hampir seluruh umat Katolik di wilayah ini mengalami pembantaian.

BACA JUGA:Misteri Terpecahkan! Temuan Koin Kuno Abad ke-52 SM di Situs Gunung Padang Mengungkap Rahasia Zaman Purba

Kategori :