PAGARALAMPOS.COM - Gunung Arjuno sebagai gunung tertinggi kedua Jawa Timur. Pesona ini menjadikan Arjuno menjadi destinasi langganan para pendaki.
Dari pilihan jalur pendakian, pendaki pasti melewati sebuah hutan bernama Alas Lali Jiwo, atau jika dalam bahas Indonesia berarti Hutan Lupa Diri.
Dari namanya saja, hutan ini membawa keangkeran sendiri, ya. Ada apa dengan hutan ini?
Gunung Arjuno merupakan salah satu gunung berapi yang terletak di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
BACA JUGA:Mengungkap Fakta! Ternyata Sosok Ini Penghuni Pasar Setan di Puncak Gunung Arjuno
Dengan ketinggian mencapai 3339 meter di atas permukaan laut, Gunung Arjuno merupakan gunung tertinggi kedua di Jawa Timur setelah Gunung Semeru.
Gunung Arjuno juga dikenal dengan puncaknya yang disebut Gunung Welirang. Jalur pendakian yang populer dikenal sebagai jalur pendakian Gunung Arjuno-Welirang meliputi Tretes, Purwosari, Lawang, dan Selecta.
Pendaki yang memutuskan untuk mendaki Gunung Arjuno akan dapat menikmati keindahan alam yang memukau sepanjang perjalanan menuju puncak.
Selain panorama alam yang menakjubkan, gunung ini juga memiliki kisah misteri, candi, dan tempat bersejarah yang menarik.
Dahulu, Gunung Arjuno bahkan menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Majapahit.
BACA JUGA:Nyali Harus Kuat, Ini Cerita Mistis Pasar Setan Gunung Arjuno
Di dalam kawasan Gunung Arjuno terdapat situs bersejarah yang terkenal, yaitu Goa Antaboga atau Onto Boego. Goa ini digunakan sebagai tempat pertapaan Naga Hyang Antaboga.
Selain situs bersejarah, terdapat pula candi yang memiliki nilai sakral dan dikeramatkan oleh penduduk sekitar. Salah satu candi yang terkenal adalah Candi Sepilar yang terdiri dari sembilan arca penjaga dan lima arca Pandawa.
Candi ini memiliki hubungan dengan kisah pewayangan Pandawa. Keberadaan situs bersejarah dan candi tersebut menambah daya tarik Gunung Arjuno sebagai destinasi pendakian.
Namun, selain keindahan alam dan sejarahnya, Gunung Arjuno juga dikenal memiliki misteri-misteri yang membuat pendaki dan masyarakat setempat tertarik.