Bangsa Denawa Pun Takluk, Kesaktian Aji Saka Mendirikan Kerajaan Untuk Peradaban di Tanah Jawa

Kamis 06-07-2023,19:14 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Gusti

PAGARALAMPOS.COM - Awal peradaban di Pulau Jawa dimitoskan dengan berdirinya Kerajaan Medang Kamulan.

Hal ini diyakini oleh sebagian pendapat dianggap pernah berdiri di Pulau Jawa kendati bukti keberadaannya tidak ditemukan.

Antara mitos atau legenda. Namun, dikisahkan dalam cerita perwayangan.

Nama Medang Kamulan berdiri, setelah pulau Jawa dipakukan ke tempatnya, pulau ini menjadi dapat dihuni. 

BACA JUGA:Bukan Mitos atau Mitologi Semata, Aji Saka adalah Raja di Kerajaan Ini. Simak Ulasannya

Akan tetapi bangsa pertama yang menghuni pulau ini adalah bangsa denawa (raksasa) yang biadab, penindas, dan gemar memangsa manusia. 

Dipimpin oleh raja raksasa bernama Prabu Dewata Cengkar, raja raksasa yang lalim yang punya kebiasaan memakan manusia dan rakyatnya

Dikisahkan, kedatangan Aji Saka berawal setelah berhasil mengisi Tanah Jawa. Tulisan India kuno menyebutkan bahwa orang pertama yang menginjakkan kaki di Jawa adalah Aji Saka. 

Hal inilah yang memunculkan asumsi bahwa Aji Saka dan pengawalnya adalah nenek moyang orang Jawa.

BACA JUGA:Memiliki Pusaka Tempaan Dewa, Aji Saka Bahkan Lebih Sakti Dari 3 Pendekar Jawa Ini?

Legenda tentang Aji Saka berasal dari negeri antah-berantah bernama Bumi Majeti. Namun ada pula yang menyebutkan Aji Saka adalah keturunan Suku Shaka dari India.

Dia digambarkan sebagai pemuda sakti yang memiliki keris pusaka dan sorban ajaib. Pemuda ini adalah pribadi yang suka menolong orang yang tertindas.

Kisah paling terkenal dari Aji Saka adalah kemenangannya melawan Prabu Dewata Cengkar di Kerajaan Medang Kamulan. Dewata Cengkar gemar memakan daging manusia yang meresahkan penduduk sekitar.


Foto : ilustrasi Aji Saka menaklukkan raksasa prabu Cengkar.-Bangsa Denawa Pun Takluk, Kesaktian Aji Saka Mendirikan Kerajaan Untuk Peradaban di Tanah Jawa-Google.com

Sebelum pergi ke Medang Kamulan, Aji Saka meninggalkan keris pusakanya di Gunung Kendeng agar dijaga oleh pengawalnya, Sembada. Sementara dia dan abdi lainnya, Dora, bertandang ke Medang Kamulan dan saat itu mengaku mau dijadikan santapan.

Kategori :